webnovel

46. Menginginkan Cucu?

"Aku tidak bisa, pangeran. Ijinkan aku kembali ke Kerajaan Mutiara. Kumohon.." kata Alice dengan menangis.

Avery menarik tubuh Alice dalam pelukannya. Pria itu mengecup pelan kepala Alice. Kepalanya tetap menggeleng. Avery tidak bisa berpisah dengan Alice.

Alice terus saja menangis. Suara tangisannya menggema memenuhi ruang lukisan.

Sedangkan Elie yang baru saja melewati ruang lukisan mengernyitkan dahi. Wanita itu seperti baru saja mendengar suara dari dalam ruang lukisan.

Elie menempelkan telinga kirinya pada pintu besar ruang lukisan yang tebal. Telinganya melihat dengan jelas suara tangisan perempuan di dalam ruangan tersebut.

Karena merasa panik, Elie langsung membuka pintu ruang lukisan tersebut.

Alice menangis di dalam ruangan lukisan. Sendirian.

"Hei, mengapa kau menangis di sini?" Tanya Elie dengan menghampiri Alice dan membelai lembut wajah Alice.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo