Kembali ke masa sekarang.
Rafael memandang antara risih dan jijik sebuah kotak bekas stapler yang berada di tangan Luna. Yang dengan begitu entengnya ditenteng gadis itu walau terdapat seekor mahluk hidup di dalamnya.
Kalau tadi Rafael sempat berteriak cukup histeris saat seekor kecoa tiba-tiba menyembul keluar dari dalam laci meja kerjanya, namun ternyata ada yang lebih mengejutkan lagi daripada itu. Yaitu saat sang asisten pribadi dengan entengnya memungut binatang itu dengan selembar tisu. Lantas kemudian dimasukkan ke dalam kotak kecil bekas tersebut.
"I-Itu mau kamu apakan? Kamu pelihara di rumah?" tanya Rafael bergidik dengan wajah masih sangat muak.
"Bukan, Tuan Muda. Tapi saya mau membawanya keluar dari ruangan Anda. Sehingga dia tidak membuat Anda takut lagi seperti tadi—"
"Aku bukannya takut, tapi hanya jijik. Perlu diperjelas hal itu." Rafael menekankan kata-katanya dengan nada tak terima.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com