Aku hanya tersenyum kikuk. Rasanya ini bukan kebiasaan ku dan aku tidak bisa cepat akrab dengan orang baru. Apalagi dia ... Mama Kak Rayi.
"Tante masak apa?" tanya Kak Faza sambil menghirup aroma masakan di meja.
"Nah, kita langsung aja makan, ya." Aku juga digandeng untuk duduk di kursi yang kosong. Semua antusias dan kelaparan. Mengambil nasi serta lauk pauk di meja bergantian. Sementara aku hanya diam, yah, setidaknya aku menunggu sampai mereka selesai.
"Eh, Nabila malah diem aja. Sini, tante ambilin. Jangan diem aja. Mereka ini rakus, jadi kalau kamu nggak ambil cepat-cepat bakalan habis sama mereka ini." Piringku diambil oleh Mama Kak Rayi, lalu beliau mengambilkan aku nasi dan lauk pauk lainnya. "Makan yang banyak, ya," katanya, meletakkan piring di depan ku dengan senyum manis yang meneduhkan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com