"Kamu kenapa, Rey?" Desty bertaya saat melihat Reyna yang menatap kosong ke arah depannya.
Cewek itu melirik. "Aku ga pa-pa." balasnya memalingkan wajahnya kembali.
Sari memutar telunjuknya di depan wajah Reyna. "Heum ... jangan-jangan kamu masih baper, ya. Tadi kita lihat pangeran kamu ngelus kepala kamu sayang banget sebelum pergi." godanya.
Reyna sedikit mengingatnya, kenapa dia melupakannya?
"Kalian kenapa lihat?" pertanyaan yang konyol menurut kedua temannya, kenapa juga Reyna bertanya seolah tidak suka dua cewek itu melihat langsung?
"Kita tadi mau nyamperin kamu, Rey. Desty, cegah karena kita mau lihat kalian mesra-mesraan." ungkap Sari sambil melirik Desty yang tersenyum menggoda Reyna.
"Ga ada kerjaan banget. Kak Reno, tadi bukan ngelus tau. Ada daun yang nyangkut di rambut aku, makanya dia ambil." terang Reyna tidak ingin membuat kedua temannya salah paham.
Sari dan Desty saling melirik tidak percaya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com