webnovel

Tempat di Mana Mereka yang Kuat Berkuasa

*Whirl!* *Slab!*

Elena keluar dari portal dan langsung menutupnya kembali.

Pemandangan di sini tidak bagus. Terdapat beberapa rumah penduduk yang hancur, jalanan terbengkalai, suasana mati yang sepi, berbagai kerusakan infrastruktur parah, dan pepohonan di kota ini yaitu roboh. Suasananya di sana sangat mencekam dan cocok untuk uji nyali, tapi bukan itu tujuan Elena. Yap, lokasi Elena keluar adalah ada di kekaisaran Bluesphere, lebih tepatnya berada di kota terluar dari sana.

Elena bisa sampai di sini dengan menggunakan Penerawangannya berkali-kali, mencoba mencari jarak lokasi kekaisaran ini, kemudian dia memakai portalnya untuk sampai di sini. Dia tidak menggunakan Teleportasi karena ingin pamer setelah Shin memakai sihir Gate.

*Step!* *Step!* *Step!*

Saking sepinya kota itu, suara sepatu kulit Elena dapat terdengar dengan sangat jelas, tanpa adanya gangguan suara lainnya.

"Hmm, kota ini terasa terbengkalai dan terasa seperti kota ini. Aslinya kota ini memang sudah menjadi kota mati, jadi tidak salah jika aku menyebutnya sebagai kota mati. Aku tahu kekaisaran memang sudah bertindak buruk dengan memperlakukan penduduk mereka seperti ternak, tapi ini terlalu berlebihan jika menghancurkan rumah warga sipil yang tidak memiliki niat bertarung."

"Selain tentang iblis yang berkeliaran di kekaisaran Bluesphere, aku juga mendapat salah satu iblis bernama Schronom. Aku kurang tahu detailnya karena August tidak memikirkan tentang ini, tapi aku bisa menduga bila dia merupakan penyihir iblis pertama yang mengubah orang lain menjadi iblis."

"Harus aku akui, dia memang sangat hebat sebab bisa menciptakan demonfikasi. Aku mungkin akan memujinya jika dia melakukan tindakan baik, tapi setelah melihat ini, aku rasa aku akan mengurungkan niatku dan memberikan beberapa pukulan padanya." Entah kenapa, Elena tiba-tiba sedikit tersenyum memikirkan hal jahat ini.

*Tap!* *Tap!*

Ketika Elena sedang berjalan di jalanan kota yang kosong, tiba-tiba dua orang iblis manusia datang menghampirinya. Mereka berdua memiliki niat bermusuhan, yang pastinya akan mengambil apa yang mereka ingin secara paksa, bukan bicara dengan baik-baik.

'Ding! Dua Iblis telah muncul di depan Anda! Apa yang akan Anda lakukan? Lari atau bertarung?' kata Kurama yang terdengar seperti sistem.

'Apakah ini sedang trand atau apakah kamu mencari jam untuk tampil, Kyuu-chan?' Elena melirik sinis Kurama dalam alam bawah sadarnya.

'Yang kedua. Aku sudah tidak tampil selam lebih dari sepuluh BAB, jadi aku mencari-cari kesempatan untuk bisa tampil di novel ini. Kau tahu, 'kan? Aku ini maskot di novel ini, lho!'

'Sejak kapan kamu menjadi maskot! Jangan terlalu sombong!'

'Bukankah itu sejak dulu? Menurutmu, siapa lagi Bijuu yang mempunyai kombinasi keren, imut, dan kuat?' ujar Kurama dengan sombongnya.

'Benar juga, ya? Kamu ini memiliki ukuran tubuh yang besar sehingga keren, mempunyai bulu lebat sehingga imut, dan merupakan Bijuu 9 ekor yang menjadikanmu kuat. Seharusnya, kamu ini menjadi maskot di novel ini, ya.'

'Hahaha, baru kali ini aku menang berdebat denganmu. Biasanya, kamu akan menghujaniku dengan berbagai pernyataan tidak jelas.' Kurama tertawa dengan riangnya pada Elena.

Kembali ke dunia luar. Dia orang Iblis sedang mencegat Elena saat ini. Mereka berdua adalah Pria yang berusia sekitar 35 tahunan, memakai pakaian kotor, dan tampak seperti mantan kriminal yang telah melakukan banyak kejahatan. Tentunya mereka pasti sudah melakukan kejahatan, karena kalau tidak, siapa juga yang membantai semua warga kekaisaran ini!

'Yap, aku sudah menduga cepat atau lambat mereka pasti akan datang untuk melakukan sesuatu yang buruk padaku. Hanya saja, aku tidak akan menyangka akan menjadi secepat ini.'

"Khekhekhe, tidak aku sangka akan bertemu dengan seorang gadis kecil di tempat seperti ini. Apa kamu ingin bermain dengan Om ini, Gadis Kecil."

"Benar sekali, benar sekali, ini tidak akan sakit dan cepat selesai, kok, Gadis Kecil!"

Mereka berdua mengarahkan mata meewka berdua yang dipenuhi nafsu dan menjijikan pada Elena. Keduanya telah menjadi pedofil dan benar-benar akan melakukan berbagai hal yang tidak senonoh pada Elena. Belum lagi lokasi geografis tempat ini yang sepi, apa, sih, yang menghalangi mereka untuk melakukan itu.

Sudut mulut Elena sedikit terangkat, merasa Iblis di depannya sedang mengatakan beberapa patah kata yang tidak berguna. "Oh, kebetulan juga. Aku juga sedang ingin merasakan bagaimana rasa memukul Iblis itu."

*Cring!* *Wung!*

Elena langsung berteleportasi ke belakang mereka berdua, tanpa keduanya dapat menyadari pergerakan Elena. Kemudian, dia melanjutkan dengan menciptakan sebuah bidang energi di kedua tangannya, bersiap memukul mereka berdua.

*Bam!* *Brak!*

Pukulan Elena mendarat dengan sangat keras di punggung mereka berdua. Dalam sekali serangan, mereka langsung terlempar menabrak dinding dan langsung membuatnya roboh.

"Lemah! Aku pikir iblis manusia akan lebih kuat dari pada ini! Hmph!" Elena mendengus sombong sambil melipat kedua tangannya, merasa jika pergi ke sini merupakan pilihan yang salah karena tidak memberikan lawan tanding yang seimbang.

*Kretak!* *Kretak!*

Reruntuhan tembok menyingkir, kemudian salah satu dari iblis itu kembali muncul. Beberapa luka memar terlihat pada tubuhnya, dia mengabaikan luka itu dan kembali berdiri dengan terpincang-pincang.

"Ka-Kau, beraninya kau melakukan ini padaku!" teriak kesal Iblis itu.

"Tentu saja! Lagi pula, lawanku hanya iblis yang lemah, 'kan? Jujur saja, nak, bahkan semut lebih kuat darimu." Elena membuat senyuman untuk menghina, memanas-manasi, dan memprovokasi iblis tersebut.

'Ini tidak bohong! Terkadang ada semut yang masuk ke dalam makanan atau minumanku. Ketika aku tidak sengaja meminumnya, aku merasa ingin muntah merasakan rasa semut. Jadi kesimpulannya, semut memang lebih kuat darinya karena setidaknya semut bisa membuatku muntah.'

"Cih! Jangan harap kau bisa pergi dari sini hidup-hidup!"

*Blaze!*

Iblis tersebut menciptakan bola api di masing-masing tangannya. Ukuran kedua bola api itu relatif kecil, tapi mereka bisa meledak dan menghancurkan dinding rumah dengan mudah. Tingkatan ini kurang lebih sama dengan peringkat pasukan sihir pada unit militer Earlshide.

*Tick!*

Dua buah bola api diluncurkan pada Elena. Namun ketika bola api mendekat, Elena menjentikkan jarinya dan tiba-tiba saja bola api itu menghilang.

"Apa yang kamu lakukan! Bagaimana kau bisa menghilangkan sihirku?" Iblis itu tercengang dengan sihirnya yang menghilang sempurna.

"Mana mungkin aku akan memberikan informasi padamu yang jelek ini. Dari pada itu, apa kamu masih ingin bertarung?"

Elena membuat tangan kanannya menapak seperti bentuk pisau dan mengarahkannya pada iblis tersebut, sementara dia menarik tangan kirinya yang menggenggam setinggi kepala. Ini adalah kuda-kudanya ketika melakukan pertarungan jarak dekat.

'Yang aku lakukan sangat sederhana, sih. Aku hanya menghilang semua udara yang ada di sekitar bola api. Ketika semua udara menghilang, maka oksigen juga tidak akan ada, dan api pun akhirnya padam ketika tidak memiliki bahan bakar lagi.'