webnovel

Mulut Berbusa

Aula telah dipenuhi banyak peserta. Mereka berdiri sesuai dengan urutannya. Bersiap mendengar pemberitahuan dari atas mimbar. Namun, sepuluh menit berlalu tak satu pun penanggung jawab tim yang hadir di sana. Semua wajah peserta terlihat gelisah dan saling berbisik sambil terus memandang ke arah pintu.

"Kalian sudah boleh mengambil makanan!" seru seorang koki yang telah bersiap dengan sendok besarnya.

Raut bahagia pun tergambar pada wajah para peserta. Mereka membentuk barisan untuk mengantri mengambil makanan. kali ini makanan terlihat begitu lezat. Ayam panggang dengan saus merahnya, serta buah juga makanan kue cokelat yang pastinya membuat ludah mereka berproduksi lebih cepat.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo