Setibanya di rumah Rachel memasuki rumah dengan ekspresi wajah kesal, lalu berjalan memasuki kamarnya. Vincent yang khawatir langsung menyusul anaknya yang berada di kamarnya.
TOK ... TOK ...TOK
"Rachel Ayah masuk ya," ucap Vincent membuka pintu kamarnya, tapi tak bisa dibuka sudah dikunci lebih dulu oleh Rachel yang sedang melepas pakaiannya.
"Aku sedang tidak ingin bicara! Aku kecewa pada Ayah!" sahut Rachel sambil melihat ke arah pintunya. "Apa Ayah mencintai Tante itu, sehingga dengan tega Ayah membohongi aku!" lanjut Rachel membuat Vincent merasa bersalah.
"Bukan seperti itu, tapi kamu juga kan membohongi ayah. Jadi aku pikir ini seri," jawab Vincent membela dirinya.
"Sudahlah aku ingin tidur, jangan berisik!" pinta Rachel lalu merebahkan tubuhnya di atas ranjang.
Vincent menyerah dengan menuruti keinginan Rachel, dia sedih karena putrinya tidak bisa sefrekuensi dengannya yang menyukai Risa, sedangkan Rachel menyukai gurunya Luna.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com