webnovel

Keadaan yang memaksa

Di depan gerbang badan forensik, Ana segera turun dari mobil Arya. Sebelum itu dia pamit kepada Arya dan Adamma, untuk masuk ke dalam dan pergi bekerja.

"Terima kasih ya atas tumpangannya," ucap Ana tersenyum melihat Arya, lalu menengok ke Adamma yang duduk di kursi belakang. "Aku turun ya, kalian hati-hati ya dalam bertugas," lanjut Ana pamit sambil membuka pintu mobilnya.

"Hati-hati ya Dok," ucap Adamma tersenyum melihat Ana yang akan menuruni mobil Arya.

"Iya kau hati-hati," ucap Arya tanpa melihat kepada Ana yang sudah turun dari mobil.

"Iya, bye." Ana melambaikan tangan lalu pergi memasuki gedung badan forensik.

Setelah Ana pergi meninggalkan mereka, Arya meminta Adamma untuk pindah ke depan, tapi Adamma menolak dan tidak ingin menjadi pelampiasan saja.

"Pindahlah ke depan," perintah Arya kepada Adamma sambil melihat kaca spionnya.

"Tidak mau, aku bukan pelampiasanmu saja," ucap Adamma tersenyum meledek.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo