Semakin lama, semakin banyak orang yang berkumpul di sana.
Ella tetap bermain bersama dengan anak-anak itu, tidak terpengaruh dengan kedatangan orang-orang tersebut. Ia terus menimbun pasirnya dan membangun istana impiannya.
Saat Ella sedang sibuk dalam pekerjaannya, tiba-tiba saja sebuah bayangan jatuh tepat di hadapannya. Ia mengangkat kepalanya untuk melihat orang yang ada di hadapannya, tetapi itu malah membuat tenggorokannya tercekat.
Bisa melihat pria di hadapannya itu seperti sebuah mimpi.
Sebelum Ella sempat berbicara, seseorang di sisi lain bertanya, "Nona, apakah saya boleh meminta nomor ponsel Anda?"
Mungkin ini pertama kalinya pria itu meminta nomor ponsel wanita yang tidak dikenalnya, di tempat umum. Oleh karena itu, telinga pria itu menjadi sangat merah. Tetapi ia tetap memberanikan diri karena ia benar-benar tertarik pada Ella.
Tatapan Christian menyapunya dengan dingin. Pria ini ingin menggoda Ella?
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com