Apa Kamu Dapat Melihatku?

Aula perjamuan ini bersinar terang benderang. Bagi Gratia, pertemuan tahunan ini membawa harapan lebih dari 3000 karyawan.

Akan ada undian berhadiah, makanan lezat, dan ringkasan dari semua pekerjaan tahun lalu yang menunggu mereka malam ini.

Di seberang pintu, lounge pribadi itu sudah penuh gairah.

Dennis duduk di sofa dengan santai, bersandar dan menutup matanya. Wajahnya menunjukan gelombang merah kegembiraan, dan seluruh tubuhnya gemetar sedikit.

Di antara sofa dan meja, sosok cantik itu setengah berlutut di atas karpet, dan rambut ikal bergelombang melayang dan tenggelam di bawahnya.

Suara menghisap yang intens itu membuatnya mencapai puncak kegembiraan. Dennis tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak puas.

Setelah beberapa saat, Jane tersenyum menawan dan berdiri. Dengan jari-jarinya yang putih, dia menutup resleting Dennis, mengambil tissue dan menyeka sudut mulutnya. "Dennis, apa kamu suka?"