Gibran tersenyum mengecup dahi putrinya singkat, sebelum dia ikut membaringkan tubuhnya di ranjang. Tangannya memeluk erat tubuh kecil Ara.
Terlihat gadis itu semakin nyaman dalam pelukan papanya. "Sttt, tidurlah baby!" bisiknya.
Pagi harinya Gibran mengatakan akan mengajak Ara ke taman bermain, mengajaknya ke mall untuk membelikan putrinya mainan.
"Serius pa? Ara mau, Ara mau mandi dulu!" ucapnya antusias. Gibran terkekeh melihatnya, dia segera keluar untuk mandi.
Gibran membuka pintu kamarnya, melihat Jihan yang tengah membereskan ranjang. Dia seolah tak perduli, Gibran hanya tak ingin kembali melanjutkan pertengkaran mereka.
Dia tetap diam, membiarkan Jihan dengan segala pikiran buruknya. "Gimana semalam? enak banget ya sampai pagi baru pulang!" Langkahnya berhenti kala mendengar ucapan Jihan yang tak enak didengar.
Namun Gibran memilih tak menanggapinya, dia mengambil baju di lemari dan segera masuk ke kamar mandi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com