"Coba hubungi lagi Non Sintia, katakan padanya Ayara tidak bersuara di dalam kamar," ujar wanita yang di sapa si Mbok.
Narti mencoba menghubungi Sintia kembali, akan tetapi hasilnya masih sama. Sepertinya Sintia sedang asyik meraih nikmat dunia bersama Alex, hingga lupa dengan Putrinya sendiri.
"Gak di angkat, Mbok," ucap Narti. Dia mencoba menggedor-gedor pintu lagi sambil memanggil Ayara.
"Kita harus mendobrak pintu ini, tapi tidak ada laki-laki di rumah ini. Kita tidak akan bisa mendobrak pintu ini berdua," ucap Narti kembali.
"Sebaiknya kita panggil saja Pak Adrian," cetus si Mbok.
"Tapi nanti Non Sintia bagaimana? Di pasti marah, Mbok."
"Tidak ada jalan lain, sudah telepon saja Pak Adrian sekarang. Dia pasti akan segera datang," titah si Mbok.
Benar saja tidak lebih dari setengah jam, Adrian tiba di rumah itu setelah Narti menelponnya.
"Sejak kapan Sintia mengunci Ayara, Mbak?" tanya Adrian sambil setengah berlari menaiki tangga.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com