Di atap gedung Akademi Einerst, seorang siswa laki-laki dengan senyum vulgar sedang cekikikan sambil mengamati ke arah lapangan yang memiliki lintasan lari. Pada pantulan di matanya terdapat sekelompok siswa perempuan tengah mengadakan tes kebugaran.
"Hehehe~, uwoogh! Lihat dadanya itu, bahkan aku tidak bisa mengukur besaran amplitudo dari pantulannya. Hihihi~ bayangkan kalau aku terkena hantamannya, itu pasti akan jadi rasa sakit yang menyenangkan."
Dia berkomentar sambil bernapas dengan tidak teratur, seolah menunjukkan dengan jelas kegemaran menyimpangnya. Siswa itu memiliki kepala tanpa rambut yang ditutupi oleh sebuat baret berwarna hijau.
"Hehehe~, bergetarlah− maksudku, berlarilah terus, aku mendukungmu!" Dia menyeringai dengan ekspresi yang sungguh tabu untuk ditunjukkan pada orang lain.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com