"Banyak sekali permintaanmu, tapi baiklah, sekarang kau lakukan saja apa yang harus kau lakukan, aku akan membantumu untuk membuat ilmu pelindung organ hati itu masuk ke dalam tubuhnya, meskipun saat ini dia sedang tidak sadarkan diri."
Virna hanya mengangguk. Wanita itu mengusap sudut matanya, agar airmata yang tadi sempat menetes, tidak terlihat oleh Pak Hanzie.
Meskipun sungkan diminta melakukan sesuatu yang intim di depan orang lain, apalagi orang itu adalah pria, Virna berusaha menepis perasaan sungkan itu agar ia bisa melakukan tugasnya dengan baik, sebelum terlambat.
Wanita itu segera mendekati sisi kepala Pangeran Jeelian, menatap sejenak wajah sang pangeran, sembari mengucapkan "aku mencintaimu" di dalam hati untuk Pangeran Jeelian, walaupun ia tahu, kata-katanya, tidak akan bisa didengar Pangeran Jeelian karena pria itu pingsan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com