Tak lama kemudian, mereka datang. Marysa meminta izin kepada aku dan Kathriena untuk membawa Holland pergi ke Bandoeng bersamanya. Kami tertawa mendengar permintaan anak itu. Nampak terlihat jelas raut wajah bingung dari Marysa dan Holland. Sepertinya mereka tidak mengerti kenapa aku, Kathriena dan orang tua Marysa menertawakan mereka.
Kathriena pun berkata kepada mereka bahwa kami telah membicarakan hal itu. Marysa nampak tak percaya dan bertanya, "Sungguh?" Ia menatap aku dan Kathriena secara bergantian. Aku dan Kathriena pun menganggukkan kepala sebagai tanda mengiyakan pertanyaannya tadi. Marysa menatap Holland lalu ku lihat senyum mereka mengembang, bahkan Holland memelukku dan Kathriena. Sepertinya ia memang ingin sekali pergi berjalan-jalan bersama sahabatnya itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com