Kavin terkejut saat mendapati Athala berada di ruangan kerjanya, Athala duduk dengan mengangkat kaki ke meja. Kavin berdiri dengan menggenggam tangannya, rasanya ingin sekali Kavin mematahkan kaki itu. Bahkan Kavin tidak pernah berbuat seperti itu di ruangannya.
"Hai Kavin si mantan bos!" sapa Athala.
"Kurang ajar lo, Athala," ejek Kavin.
"No, jangan panggil aku hanya dengan nama. Tapi panggil aku Bos Athala," perintah Athala.
"Pergi lo dari ruangan gue," terik Kavin.
"Apa kamu nggak tahu kalau aku pemilik ruangan ini yang baru," terbagi Athala.
"Lo mau kesabaran gue habis, ha?"
"Justru aku lah yang bisa mengusir kamu dari sini, sekarang perusahaan ini milik aku."
"Sialan."
"Kamu mau keluar sendiri dari ruangan aku atau kamu mau aku panggilkan satpam?" tanya Athala.
"Lo yang seharusnya pergi dari ruangan gue, lo itu bukan siapa-siapa, bukan keluarga Mahendra dan sebentar lagi lo juga akan bercerai dari Amora. Jadi lo nggak punya hak apa-apa, bajing-an" maki Kavin.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com