181
Fayaaz, Aletha, dan Chiraaz masih ada di studio foto. Mereka keasyikan mengobrol sampai lupa waktu. Sampai Aletha membuka ponselnya, ia melihat ada pesan dan panggilan dari Nyonya Merry.
"Ada apa dengan dia? Kenapa memanggilku sebanyak ini?" Aletha membatin, ia kemudian membuka kotak pesan dan melihat foto Eljovan yang babak belur terbaring di ranjang.
"Astaga! Fayaaz!" pekik Aletha. Ia menunjukkan foto di ponselnya.
"Eljovan? Itu Eljovan?" tanya Fayaaz.
"Ya, siapa lagi Fay. Itu Eljovan katanya dihajar orang."
"Apa? Kapan kejadiannya?" tanya Chiraaz panik untuk sesaat. Kemudian, ia bersikap biasa lagi.
"Kita akan ke sana malam ini? Tidak mungkin juga. Lagipula ini foto sore tadi dikirimkan Bu Merry," kata Aletha.
"Besok saja, aku lelah sekali malam ini," sahut Chiraaz.
"Ya sudah, kita mau pulang bareng?" tanya Fayaaz.
"Tidak, aku bawa mobil sendiri. Kamu Aletha?" tanya Chiraaz.
"Boleh aku ikut kamu, Fayaaz? Mobilku bermasalah," jawab Aletha.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com