Aku mencoba tidak memperdulikan Arkan, lebih baik aku main dengan Adista.
Tapi dari mulai aku terbangun tadi, aku sama sekali tidak melihat Adista.
"Budhe, Adista dimana?" Tanyaku pada Budhe, karena kulihat Budhe juga tidak bersama Adista.
"Adista lagi diajak Pak Dhe jalan - jalan, Sayang." Jawab Budhe yang membuatku mengangguk.
Kalau nggak ada Adista di rumah, terus aku harus ngapain sekarang?
Biasanya sih aku berada di toko sambil mengemas pesanan pelanggan, tapi kali ini aku benar - benar malas berada di toko.
Biar nanti aku cari orang yang mau membantuku mengemas paket saja untuk sehari atau dua hari, kalau orangnya jujur ya sekalian aku ajak kerja di tokoku untuk selamanya.
"Arkan." Panggil ku pelan.
Arkan hanya menoleh sekilas, setelah itu kembali memandang kearah televisi yang baru dinyalakan nya.
"Arkan, sebenarnya lengan kamu itu kenapa sih? Kamu habis ngapain sampai lebam begitu?" Tanyaku yang masih sangat penasaran.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com