Ngapain juga aku memikirkan tentang Irfan.
Akhirnya aku masuk kedalam mobil Irfan dan duduk disamping Irfan seperti biasa.
Irfan segera melajukan mobilnya menuju sekolah.
Tak butuh waktu lama, kita pun sampai di sekolah.
Aku turun dan berjalan menuju kelas meninggalkan Irfan yang masih sibuk memarkirkan mobilnya.
Karena kalau salah parkir bisa - bisa ban mobil akan dikempes.
Saat aku sudah didalam kelas, aku melihat Ajeng yang sedang duduk merenung sendirian dibangkunya.
Kenapa Ajeng terlihat begitu sedih?
Aku membuang pikiranku tentang Ajeng, lebih baik aku fokus pada diriku sendiri.
Tak berselang lama semua murid pun masuk kedalam kelas, karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.
Setelah bel berbunyi, Pak Sapto masuk kedalam kelasku.
Aku heran dengan kedatangan Pak Sapto, karena sekarang bukan waktunya jam pelajaran olah raga.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com