"Sumber energy yang sama dengan motif dan target yang sama pula? Apakah benar begitu?" gumam Egara selama berjalan menuju ruangan putri Leidy.
"Wanita itu, Selina. Bukankah dia sumber dari kekacauan di wilayah Timur? Itu sangat masuk akal karena memang dari sanalah sumbernya. Tapi kukira dia sudah tewas … sangat tidak mungkin dia ikut ke Selatan, 'kan? Lalu apakah dugaanku selama ini benar? Apakah sungguh putri Leidy?"
Egara masih terus berbicara dengan dirinya sendiri. Di setiap langkahnya, dia memiliki banyak pertanyaan yang berputar di kepalanya.
"Hey!"
"Hah!" Egara menghentikan langkahnya karena sangat terkejut dengan sentuhan Corea pada bahunya. "Ah ya ampun Corea. Kau membuatku sangat terkejut," keluhnya dengan helaan napas panjang.
"Apa yang kau pikirkan? Aku memanggilmu sejak tadi namun samasekali tidak kau hiraukan." Corea menatap lekat pria yang lebih tinggi darinya itu. "Ada masalah?" imbuhnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com