webnovel

Sebuah spekulasi

Di perjalanan aku merasa aman merasa seperti sedang dilindungi oleh sesuatu..

Akhirnya aku keluar dari tempat tersebut...

Setelah 4 kali aku bolak - balik di Tugu tersebut, akhirnya aku bisa menemukan jalan lain.

Aku begitu senang. doa ku di kabulkan oleh sang Maha Kuasa.

Memang tidak ada yang lebih bisa dipercaya dari pada kehendak Tuhan yang Maha kuasa..

Aku pun segera bergegas pulang karna waktu sudah cukup malam..

...

Setelah beberapa lama aku diperjalanan. Akhirnya sampai juga di tempat kost ku.

Aku langsung segera memparkirkan motor dan memasuki kamar kost ku.

Jeki dan Maul sudah tertidur saat aku pulang. Karna aku harus menjemput Fani di pagi hari, aku memutuskan untuk langsung segera tidur. agar bisa bangun lebih awal...

Malam yang begitu aneh...

Baru pertama kalinya aku mengalami hal tersebut. Mengapa akhir - akhir ini aku jadi banyak mengalami hal aneh?

Besok aku akan cerita ke Fani atas kejadian malam ini yang telah aku alami..

Aku segera membaringkan tubuh di kasur dan segera memejamkan mata. Karena besok pagi aku harus menjemput Fani pulang kerja.

....

Pagi hari pun tiba..

Aku terbangun di pagi hari yang begitu cerah..

Waktu menunjukkan pukul 05.30. Aku segera mandi dan ber siap - siap untuk menjemput Fani pulang kerja.

Jeki dan Maul terlihat masih tertidur pulas...

Aku segera mengambil handuk dan segera mandi

Setelah beberapa menit berlalu, aku pun selesai mandi dan segera memakai pakaian untuk bergegas ke tempat kerja Fani.

Aku menuju motor ku dan langsung berangkat menjemput Fani..

Beberapa menit pun berlalu, Aku sampai di tempat kerja Fani. Aku masih belum melihat Fani, mungkin belum waktunya pulang kerja.

Aku menunggu nya di depan lobby tempat ia bekerja.

Setelah menunggu beberapa saat, terlihat Fani datang menghampiri ku.

"Hai Ben.. Udah nunggu lama ya? Maaf ya tadi aku selesaiin pekerjaan aku dulu..." Ujar Fani

Aku tersenyum melihat ekspresi nya meminta maaf. Entah mengapa aku selalu tersenyum jika bersama nya.

"Gapapa kok Fan, aku juga baru nyampe. Yaudah yuk pulang? " Jawab ku

Fani hanya tersenyum dan menganggukkan kepala...

Kami segera menunju motor untuk segera pulang.

"Laper ga Fan? Makan yuuu.." Ucap ku

"Hayu Ben laper nihh." Jawab Fani

"Mau makan apa? Nasi uduk? bubur? atau apa? " Tanya ku

"Terserah Ben hehehe." Jawab Fani

"Dasar wanita, selalu kalo di tanya jawabnya terserah." Saut ku

"Abis bingung hehehe, aku ikut kamu aja mau mam apa." Ucap Fani

*mam artinya makan

"Yaudah nasi uduk yaa." Kata ku

"Ga mau ah Ben, yang lain aja." Jawab Fani

"Terus apa donggggg." Tanya ku

"Terserah hehehe." Ucap Fani

"Bodoamat ah_- " Ucap ku

"Hehehe lucu banget muka kamuu... Yaudah mam bubur aja Ben." Ucap Fani sembari tersenyum karna melihat ekspresi ku

"Nah gitu dongggggg." Kata ku

Sekalian perjalanan pulang, aku mencari tukang bubur terlebih dahulu untuk sarapan, memenuhi perut kami yang kosong ini.

Setelah mencari - cari, akhirnya kami ketemu tukang bubur di pinggir jalan. Kami segera mendatangi tukang bubur tersebut.

"Kamu mau pake apa aja? " Tanya ku kepada Fani

"Pake usus 2 sama ga usah pake daun bawang." Jawab Fani

Aku menghampiri bapak penjual bubur tersebut, untuk memesan bubur...

"Pak pesen bubur nya 2, ususnya 4 masing masing 2, sama yang 1 ga usah pakai daun bawang ya pak.." Ucap ku kepada penjual bubur

"Makan di sini atau di bungkus mas? " Tanya penjual bubur

"Makan di sini saja pak." Jawab ku

"Oke mas siap... Duduk mas." Saut penjual bubur

Aku kembali ke Fani sambil menunggu pesanan datang..

"Sini Fan duduk..." Ucap ku mengajak Fani

Fani menghampiri ku dan duduk di samping ku.

"Aku mau cerita Fan, Ada kejadian lagi semalem." Ujar ku

Fani sedikit bingung dengan ucapan ku...

"Kejadian? Kejadian apa Ben? " Tanya Fani

"Aku di sesatin sama makhluk tak kasat mata." Ujar ku

"Hah beneran? kok bisa Ben.. Coba cerita." Ucap Fani penasaran

"Awal nya tuh kan pas aku abis nganterin kamu kerja, kan kalo ketempat kerja kamu itu ngelewatin tugu yang di deket tugunya ada bangunan sama beberapa pohon di sekitarnya kan ya. Nah pas aku mau pulang dari nganterin kamu kerja aku lewat situ. Pas lewat situ awalnya biasa aja... Tapi kok lama kelamaan aku ngerasa kaya ada yang aneh. Ngerasa kaya udah ngelewatin tugu itu. Aku berhenti sebentar untuk melihat lihat, dan bener aja aku ngelewatin tugu itu lagi, percis tugu sama ada bangunan di deket nya. Awalnya ga ambil pusing, aku jalan lagi karna udah malam. Lagi lagi aku berhenti di tempat tersebut. Aku mulai ngerasa aneh... Ada yang ga beres nih sampai - sampai aku melewati tempat tersebut sebanyak 4 kali... Karna udah bingung harus ngapain lagi, aku akhirnya berdoa pada yang maha kuasa untuk diberi petunjuk. Akhirnya setelah 4 kali di sasarin, aku berhasil keluar dari tempat itu berkat doa ku." Ujar ku bercerita panjang lebar

"Kok bisa begitu ya Ben.. sampai 4 kali kamu bolak - balik tempat itu. Tuh kan aku bilang juga apa, biar aku berangkat sendiri aja, jadi ketemu hal - hal begituan kan..." Ucap Fani

"Hehehe biarin aja, dari pada kamu berangkat malem sendirian bahaya, mending sama aku. Walaupun jadi ketemu hal - hal begituan." Ucap ku

"Aku udah biasa kali Ben berangkat sendiri, kasian kamu jadi ngalamin begituan gara - gara aku." Ujar Fani merasa bersalah

"Ngga kok sayangggg, bukan gara - gara kamu. Cuman aku bingung kenapa akhir - akhir ini aku jadi sering bersinggungan dengan dunia mereka yang tak terlihat ya? mulai dari nenek - nenek di kostan sampai aku di sesatin." Ucap ku

"Hmmmm... Ini spekulasi aku aja ya Ben, ga tau bener atau ngga. Kemungkinan mata batin kamu mulai kebuka.. Jadi kamu mulai bisa merasakan mereka yang tak terlihat dan jadi sering mengalami hal - hal yang di luar nalar manusia." Ujar Fani memberikan spekulasi nya

"Hmm... Bisa jadi ya Fan. Tapi aku bingung, kenapa baru sekarang mata batin aku kebuka? kenapa ga dari dulu. Dan kenapa mata batin aku bisa kebuka..." Ucap ku penasaran

"Aku kurang tau juga Ben kenapa bisa begitu... Coba kamu cari tau di mbah gugel atau tanya - tanya orang lain." Jawab Fani

"Yaudah nanti aku coba cari tau deh kenapa bisa begitu." Saut ku

Próximo capítulo