webnovel

ten

Revanya turun dari boncengan motor vespa Devano di depan sebuah rumah sederhana bercat hijau.

"Axel gak apa-apa kalau lo titipkan di tetangga lo ini?" Revanya memutar bola matanya malas, pasalnya setiap mengantarkan cewek itu untuk menjemput sang adik yang dititipkan oleh tetangga sebelah rumah Revanya, Devano akan selalu bertanya sepeti itu.

"Gapapa Vano, lagian Bu Yura nya juga gak keberatan," jawab Revanya gemas lalu segera memasuki rumah tetangganya tersebut.

Lima belas menit kemudian Revanya keluar dengan seorang bayi berusia satu tahun tengah tertidur pulas di gendongannya.

"Semakin hari kenapa semakin lucu saja adik lo Van," Devano mencubit gemas pipi chubby Axel, membuat bayi itu sedikit terusik dari tidurnya.

"Jangan dicubit, nanti bangun,"

Devano hanya nyengir lebar, matanya menyipit dengan cacat pada dua bilah pipinya.

"Iyaiya maafkan gue ya," Revanya mengangguk.

"Mau mampir?" tawar Revanya, Devano menjawab dengan menggeleng.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo