Aku berjalan memasuki ruang tamu di lantai dasar gedung 3. Di sana aku dapat melihat orang tua dan saudara-saudaraku.
Aku melangkah dengan canggung, menunduk 90 derajat ketika sampai di hadapan mereka, "Sudah lama tidak bertemu, ayah, ibu. Bagaimana kabar kalian?" tanyaku basa basi.
"Kami baik Nana," ibu menjawab dengan senyumnya yang khas.
"Kudengar kau pingsan selama sepekan berturut-turut dalam latihan," ayahku membuka topik tanpa perlu berbasa basi.
Aku menarik napas lalu mengangguk, "Ya itu benar,"
"Cih lemah sekali," ku dengar Renjun di sampingku berdesis. Dasar tukang provokasi.
"Kau mempermalukan klan Nakamoto atas tindakanmu itu. Apakah kau menyadarinya Jaemin?" pertanyaan retoris, namun aku tetap harus menjawabnya. Etika begitu di tekankan di asrama ini.
Aku tidak ingin Miss Tiffany menghukumku hanya karena aku tidak menjawab pertanyaan retoris ayahku sendiri.
"Ya aku tau,"
"Apakah kau sengaja?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com