"Aww pelan-pelan dong," Glen meringis kecil.
"Udah tau sakit pake acara berantem segala," gerutu Yuki kesal.
"Dia duluan--"
"Bukan masalah siapa yang duluan," gadis itu sengaja menekan kapas yang di pegangnya pada luka Glen, "Arjun sama Juwita itu emang akhir-akhir ini jadi sumbu pendek, gampang emosi, kalo kita juga ikutan emosi bakalan jadi ribet, jadi kalo mereka lagi marah-marah diemin aja, gue juga ngaku kok akhir-akhir ini jadi gampang marah-marah,"
"Keadaan yang bikin kalian kaya gitu, ya gue bisa maklum kok kak," balas Felix.
"Gue juga, jujur gue emosi banget tadi waktu Kak Arjun ngatain kita kayak gitu, tapi dari pada jadi ribut mending gue diem," sahut Juna.
"Di circle kita, i mean gue, Juwita, Arjun, sama Lucas, emang Arjun yang paling emosional, apalagi menyangkut status sosial, dia selalu menganggap orang lain yang setara status sosialnya sama dia itu lemah, manja, dan sebagainya kayak yang dia bilang ke kalian," tukas Yuki, "Kecuali ke kita bertiga,"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com