"Hai, Sis. How do you feel?" tanya Maria di telepon.
"I'm fine. Kenapa, Mar?" tanya Siska balik.
"Nggak pa-pa. Aku cuma memastikan aja. Jadi, besok kamu datang lebih dulu daripada tamu undangan?"
"Iya, bukannya bridesmaid emang harus datang lebih dulu, ya?"
"Iya bener."
"Mar,"
"Iya, Sis?"
"Temenin aku ya, besok? Please," pinta Siska.
"Iya, besok aku jemput kamu."
Berpura-pura kuat itu sulit, ya? Siska sudah berusaha sebisa mungkin untuk tersenyum bahkan di depan Putri, tapi tetap saja hati tak bisa bohong. Sehari setelah Putri datang untuk melakukan pemeriksaan terakhirnya, baju setelan kebaya cantik dengan bertemakan pink datang ke rumahnya yang diantar oleh kurir ekspedisi. Untungnya, tubuh Siska tergolong standar dengan ukuran medium sehingga tak sulit bagi Putri mengirim seragam bridesmaid meski dadakan.
Siska menghela napas panjang saat memegang kembali baju tersebut.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com