Allena terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh teman wanitanya itu.
Ya, memang takan ada yang mengerti dirinya selain dirinya sendiri. Bahkan meski dia mengatakan banyak hal pada temannya sekalipun, temannya tetap tak tahu seperti apa perasaannya sekarang.
Betapa kacaunya pikirannya sekarang, sedangkan di dalam perutnya ada janin yang harus dia jaga keadaannya. Kenapa di kehamilan pertamanya harus sesulit ini? Jika itu hanya melibatkan fisiknya, dia mungkin masih bisa menanggung semua bebannya.
Namun, jika sudah mengusik batinnya, dia sendiri khawatir pada keadaannya, terlebih pada keadaan janinnya. Itulah mengapa dia selalu berusaha bersikap tenang demi menjaga dirinya dan janinnya sendiri.
'Baiklah, aku akan melanjutkan pekerjaanku. Bagaimanapun, sekarang aku sedang hamil, aku akan berusaha pulang tepat waktu agar aku juga bisa mengontrol kesehatanku,' ucap Allena.
'Ya, baiklah. Jika butuh bantuanku, katakan saja padaku. Ponselku akan selalu aktif 24 jam,' ucap wanita itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com