Kini, Flower sendirian berteman malam yang sunyi sepi dan di malam yang sunyi inilah yang telah menyeretnya kembali merasakan lautan kesedihan bermandikan air mata pesakitan.
--
Satu hal yang Flower tidak sadari bahwa ia menginap di hotel yang sama dengan Ellard. Bahkan siang ini pun lelaki itu mengadakan pertemuan penting dengan Darren di tempat yang sama.
"Flow, apakah kau masih lama?" Karyl bertanya dari balik pintu kamar mandi.
"Sebentar lagi."
"Cepatlah, aku tidak mau kita datang terlambat. Jangan sampai membuat dokter lama menunggu."
Beberapa menit setelahnya pintu kamar mandi terbuka menampilkan wanita cantik yang lebih memancarkan kecantikannya dikala tengah berbadan dua.
Karyl tersenyum miris. "Meskipun hanya berbalut bedak tipis kecantikanmu tetap saja tak terkalahkan. Aku tetap saja kalah cantik dengan mu, Flow." Ucapnya sembari melipat bibir.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com