Arya berdiri di tengah-tengah lapangan, sambil meratapi kesialannya kemarin sore. Meski sudah menunggu hingga akhirnya bisa latihan basket, Arya justru menunjukkan gaya permainannya yang sangat berantakan. Terlebih lagi tiga mahasiswa baru tersebut lebih sering mengamati Arya dibanding teman-teman lainnya setelah mendengar kabar Arya menjadi pemain terbaik di UKM basket Universitas Mandara serta menjadi pemain profesional paling muda di Indonesia.
"Ah, sialan!" pekik Arya sangat keras sambil membanting bola di tangannya sangat keras ke arah lantai. Kejadian kemarin benar-benar membuat terkena mental meski sebenarnya Senna serta dua pendatang baru lainnya tetap beranggapan jika Arya memanglah pemuda berbakat alam bidang olahraga.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com