Sedangkan orang yang menelepon Arya menghela napas panjang. Sudah puluhan kali teleponnya tak diangkat sejak dulu, bahkan tak hanya ia, teman-temannya juga diperlakukan sama meski salah satu di antara mereka ada yang tak memiliki kesalahan. Tak satupun di antar mereka yang memiliki ide untuk berbaikan dengan Arya kembali. Sebagai teman dekat sejak SMA, tentu Fajar dan lainnya tak menginginkan hal ini terus terjadi sampai Arya benar-benar menjauh dari mereka.
Fajar menurunkan ponsel dari telinganya, menghembuskan napas panjang, ada sedikit rasa kecewa sekaligus kesal pada dirinya sendiri.
"Aku tak tahu jika Arya marah sejauh ini pada kita. Apa memang kesalahan kita sebesar itu, ya?" tanya Fajar pada teman-temannya.
Kini mereka seperti biasa menongkrong di kafe langganan Fajar. Sempat diusir dan tak diperbolehkan mengunjungi kafe untuk beberapa waktu, kini mereka diperbolehka kembali sebab Fajar cukup dekat dengan para pegawai di sana.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com