Hujan akhirnya mulai reda. Saat aku hendak menghampiri sepasang camelia yang ada di seberang sungai, aku melihat banyak sekali lampion kertas yang melayang perlahan di permukaan air. Salah satu Manji memintaku untuk menunggu mereka lewat lebih dulu, sebelum aku menyebrang di jembatan. "Tunggulah sebentar lagi, Tha," pesannya.
Lampion-lampion kertas itu memiliki warna api merah cerah dan hal itu mengingatkanku pada warna bunga lily api. Di belakangnya, Charon mendayung perahunya pelan, membawa sepasang roh yang duduk di belakang. Melodi yang menenangkan kudengar, bersama dengan mereka yang kini melihat ke arahku. Saat aku mencari dari mana asal suara itu, aku mendapati Aras yang berdiri tak jauh dari kami.
Beberapa detik setelah aku melihatnya, dia menghentikan melodi itu, lalu berjalan pelan ke arahku. Pada awalnya, aku sangat takut, hingga aku mundur beberapa langkah tanpa kusadari.
"Temui dia, Tha" salah satu manji memintaku mendekat pada Aras.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com