Vincent sedikit memberi kan jarak pada tubuh mereka lalu menangkup kedua pipi chuby milik Sheina lalu menatap gadis itu sambil memberi kan senyuman nya agar lebih menenang kan Sheina.
Kedua ibu jari tangan Vincent terus bergerak mengusap wajah Sheina dan menghapus air mata milik gadis itu.
"Jangan nangis lagi. Aku ngak bisa liat kamu nangis Shei." ucap Vincent lalu menarik gadis itu kembali ke dalam pelukan nya.
"Aku takut kak. Aku takut. Aku di sana sendirian... a... aku.. aku takut." ucap Sheina dengan nada putus putus karena sesenggukan.
"Sutttttttt aku di sini. Aku di sini. Kamu ngak akan kenapa napa. Aku janji, aku janji akan selalu jagain kamu Shei. Jangan takut lagi ya." Ucap Vincent lalu mengecup singkat dahi Sheina.
Sheina masih belum bisa melupakan kejadian tadi malam. Suasana yang begitu mencekam dan gelap terus saja terbayang di benak nya hingga air mata tak bisa terbendung untuk keluar.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com