webnovel

216

Seorang gadis membuka sepasang kelopak matanya perlahan. Ia terlihat mengerutkan keningnya saat pencahayaan kamar masuk ke dalam retina matanya. Ah! Sepertinya dia lupa mematikan lampu sebelum tidur. Rasa pusing menyerang kepalanya hingga ia memilih untuk kembali memejamkan kedua matanya.

Rasa kering dan panas pada tenggorokannya, memaksa ia untuk membuka kembali kelopak matanya. Sebuah tangan menjulur ke depan meraih segelas air minum yang tergeletak di atas meja. Setelah berhasil ia segera meminum air tersebut untuk membasahi tenggorokannya. Tiba -tiba aroma hidangan menyeruak masuk ke dalam indera penciumannya. Membuat perutnya bergemuruh hebat.

Kemudian ia mengedarkan pandangan kedua matanya ke sekeliling. Ia baru menyadari bahwa sekarang sedang berada di dalam kamar kekasihnya. Sejak terbangun ia tidak menemukan keberadaan pemuda itu. Sekali lagi perutnya berdemo minta diisi, mengingat ia belum sarapan sejak tadi pagi.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo