Mentari pagi telah menampakkan sinarnya. Namun, seorang gadis masih terlelap pulas di atas ranjang king sizenya. Saking semangatnya menunggu pagi tiba, ia mengalami insomnia. Baru bisa tertidur setelah waktu menunjukkan pukul 3 pagi.
Sinar mentari menyusup masuk ke dalam kamar melalui sela- sela tirai yang terpasang. Menerpa sebagian paras cantiknya. Mengusik mimpi indah gadis itu. Dengan perlahan kedua kelopak matanya terbuka. Lalu menutup sesaat, berupaya menyesuaikan diri dari sinar yang ditangkap oleh retina matanya.
"Ahh! Aku kesiangan! Jam berapa ini?" gumam gadis itu pelan.
Ia mengubah posisinya menjadi duduk bersandar pada bagian kepala ranjang. Salah satu tangan terangkat ke atas memijat pelipisnya yang berdenyut. Erangan pelan lolos dari mulutnya kala rasa sakit menghantam kepalanya. Karena rasanya tidak tertahankan, Audy mencoba mengulurkan salah satu tangannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com