Baru berjalan satu langkah lengan Wyne berhasil ditahan oleh seseorang. Dengan malas ia menoleh ke belakang. Menunggu apa yang akan dikatakan oleh pemuda tersebut. Dalam hati ia terus merutuki tindakan Marco.
"Mau kemana? Aku belum makan apapun." tanya Aland sambil menggenggam erat tangan Wyne.
"Bukan urusanku! lepaskan tanganku!" sahut Wyne dengan ekspresi datar.
"Tidak mau!" tolak Marco yang tak sungkan menampilkan wajah cemberut.
"Sebenarnya apa maumu? Kenapa kau mengusik hidupku terus- menerus?" tanya Wyne terlihat mulai kehabisan kesabaran.
"Mauku... hanya bersama dirimu." jawab Marco lembut, ia tidak menutupi ketertarikannya di hadapan gadis itu.
Degup jantung Wyne berdetak lebih kencang diiringi pekikan para siswi di sekitar mereka. Sebagian gadis yang mengidolakan Marco menarik nafas panjang. Rasa terkejut dialami semua penghuni kantin tak kecuali Wyne sendiri. Bibir tipis gadis itu terbuka dan menutup berulang kali.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com