webnovel

Chapter 3

"Tuan, makan malam sudah siap. Apakah tuan akan kebawah untuk sarapan?" tanya Joe, pelayan yang bekerja di mansion Bryan dan Perth sejak orang tua mereka masih hidup.

"Baik. Kami akan ke bawah." ucap Bryan.

"Apakah tuan Perth juga akan ikut makan malam dibawah?" tanya Joe.

"Tentu saja." jawab Perth.

"Kalo begitu, akan kupanggilkan Rom untuk memapah tuan." ujar Joe.

"Tidak. Biar Kana saja, paman." jawab Nattarin yang membuat Bryan dan Perth saling berpandangan.

"Nattarin, apa kamu yakin?" tanya Mew.

"Iya. Akan kucoba." ujar Nattarin yang mencoba untuk memapah Perth.

"Nattarin, jangan menghabiskan tenagamu. Aku tidak mungkin bisa berjalan lagi." ucap Perth.

"Jangan menyerah seperti itu. Kalo khun tidak mencobanya, khun mana bisa tahu. Ayo dicoba dulu." jawab Nattarin.

"Nattarin, kamu ini benar-benar pemaksa ya." ujar Perth yang disenyumi sama Nattarin

Nattarin yang memapah Perth berusaha untuk membantunya berdiri dari kursi rodanya dengan menyelipkan tangannya ke pinggang Perth, sementara tangan yang lain menarik tangan Perth ke bahunya. Awalnya Perth yang susah berdiri ini pun terlihat menahan sakit pada pinggangnya. Lalu Perth berusaha dengan sekuat tenaga untuk berdiri.

"Bagus tuan. Ayo kaki kiri, kaki kanan. selangkah demi selangkah. Tuan pasti bisa." ujar Nattarin memberi semangat pada Perth.

Perth melakukan seperti apa yang dikatakan oleh Nattarin dan hasilnya Perth bisa walau harus menahan sakit pada pinggangnya dan keringatan. Saat akan turun dari tangga, Perth sudah merasa ketakutan karena dia trauma pernah jatuh dari tangga akibat didorong seseorang. Nattarin pun menguatkan Perth dan menyuruhnya untuk mencoba.

Perth pun mencoba, tapi selangkah demi selangkah dan hasilnya Perth bisa turun ke bawah dengan selamat. Nattarin pun terus menyemangati Perth untuk tetap berjalan sampai ke kursi ruang makan.

"Perth, kamu banyak berkeringat hari ini." ucap Bryan saat duduk untuk makan di depan Perth.

"Iya kak. Berkat bantuan Nattarin." jawab Perth.

"Untuk naik tangga, tuan mau mencoba lagi?" tanya Nattarin.

"Hmm ... boleh. Tapi kali ini biarkan aku berjalan sendiri." jawab Perth.

"Baik. Asal tuan berpegang pada pegangan tangga ya." ujar Nattarin yang diangguki Perth.

Selesai makan malam, Perth pun mencoba untuk bangkit dari kursi tapi karena kesakitan pada pinggangnya, dia pun terduduk kembali. Nattarin yang melihat hal itu membantu Perth untuk berdiri kemudian jalan menapaki tangga untuk sampai di kamarnya. Setelah itu Bryan masuk ke kamar Perth untuk membersihkan tubuh Perth.

"Jika aku menjodohkan kakak dengan Nattarin, apa kakak mau?" tanya Perth pada Bryan yang mendadak menghentikan kegiatannya tersebut.

"Kenapa tiba-tiba kamu menanyakan itu padaku? Dia itu anak yang sudah dijual ibunya padaku dan statusnya adalah pembantu." jawab Bryan.

"Kalo pembantu kenapa tidurnya di kamar yang bersebelahan dengan kamar kakak? Bukankah harusnya tinggal di kamar pembantu?" tanya Perth.

"Sudah malam. Tidurlah. Aku mau ke ruang kerja dulu." ujar Bryan mengalihkan topik.

"Kak, apakah mayat Bass sudah ditemukan?" tanya Perth.

"Aku sedang berusaha untuk mencari mayat Bass di jurang." jawab Bryan.

"Aku yakin Bass masih hidup." ucap Perth.

"Kamu yakin? Karena dalam jurang itu sepertinya tidak ada kehidupan. Kalo pun jatuh kesana, tidak tahu menuju kemana." ujar Bryan.

"Bass harus hidup. Aku tidak mau Bass meninggalkanku dengan rasa bersalah seperti ini. Aku tahu aku bersalah telah berselingkuh dengan Mark." sesal Perth.

"Baiklah ... baiklah. Kakak janji akan mencari Bass untukmu. Sekarang istirahatlah." ujar Bryan mengangkat tubuh Perth ke tempat tidur dan menyelimuti Perth.

Setelah melihat Perth tidur, Bryan pun keluar dari kamarnya. Kemudian Bryan masuk ke kamar Nattarin yang sedang duduk di balkon melihat bulan.

"Apa Nat menikmati bulan nya?" tanya Bryan yang membuat Nattarin berbalik melihat Mew.

"Tu..tuan..." panggil Kana dengan tergagap.

"Kita hanya berdua disini. Panggil aku Bruan." ucap Bryan.

"Ba-baiklah Bryan." jawab Nattarin.

"Bagaimana apa Nat menikmati bulan nya?" tanya Bryan sekali lagi.

"I-iya p'. Oh ya, Bryan mencari Nat ada apa ya?" tanya Nattarin.

"Aku hanya mau bilang kalo usahamu untuk mendorong Perth untuk berjalan sangat bagus hari ini. Teruskan ya." ujar Bryan memberi semangat.

"Tapi sepertinya ada yang tidak senang dengan apa yang kulakukan ato itu hanya perasaanku saja ya." imbuh Nattarin.

"Siapa yang tidak senang?" tanya Bryan.

"Paman Joe. Tapi mungkin itu hanya perasaan Nat saja ya." jawab Kana.

"Mungkin juga. Sekarang istirahatlah. Besok supir yang akan mengantarmu ke kampus dan menjemputmu dari Coffee Prince." ucap Bryan sambil berlalu keluar.

Bryan memikirkan kembali apa yang dikatakan Nattarin kalo Joe tidak senang dengan apa yang dilakukan Nattarin. Bryan kembali berpikir apakah Joe ada kaitannya dengan kecelakaan yang dialami oleh Perth. Saat turun ke bawah, Bryan melihat Joe sedang membuatkan teh hijau untuknya dan membawakannya ke ruang kerjanya. Mew pun bermaksud untuk menyelidiki apakah kecurigaan Nattarin itu terbukti ato tidak.

Pagi-pagi sekali Nattarin bangun menyiapkan sarapan untuk Bryan dan Perth. Sarapan Perth, Nattarin bawa ke kamar. Setelah sebelumnya Nattarin membersihkan badan Perth, kemudian membawanya ke balkon untuk berjemur sambil menyuapinya makan bubur.

"Nat, tadi aku melihat bagaimana kamu membersihkan badanku dan perlakuan kamu itu tidak seperti dia yang sangat kasar padaku." ucap Perth.

"Siapa tuan?" tanya Nattarin.

"Joe. Selama ini dia yang selalu membersihkan badanku. Perlakuannya padaku sangat kasar. Waktu itu aku sempat berpikir mungkin dia dikejar waktu karena banyak pekerjaan yang harus dia lakukan. Tapi setelah pekerjaannya diserahkan pada pelayan lain, perlakuannya tetap tidak berubah, malah dia selalu marah-marah. Terkadang melampiaskan kekesalannya padaku tanpa memperdulikan kalo aku kesakitan." cerita Perth yang membuat Kana meringis.

"Astaga ya dewa. Kejam sekali si tua itu pada khun. ckckck." ujar Nattarin sambil duduk disamping Perth mendengarkan ceritanya.

"Oh ya Nat, kamu tidak kuliah hari ini?" tanya Perth.

"Tidak. Aku memutuskan untuk mengambil cuti kuliah. Aku ingin total mengurus tuan sampai bisa berjalan kembali baru Nat akan kuliah lagi." jawab Kana yang membuat Perth kaget.

"Nat ambil berapa lama cutinya? Dan apa Nat yakin kalo aku bisa berjalan kembali?" tanya Perth.

"Aku mengambil cuti kuliah 3 bulan dan aku yakin di waktu itu tuan sudah bisa berjalan kembali. Semuanya harus dicoba. Kalo kita tidak mencoba, bagaimana kita bisa tahu berhasil ato gak." jawab Nattarin memberi semangat pada Perth.

"Hari ini kamu bekerja?" tanya Perth lagi.

"I-iya tuan. Itu pun kalo tuan ijinkan aku untuk pergi bekerja agar aku bisa membayar hutang mae ku pada khun Mew." jawab Nattarin tertunduk.

"Berapa hutang mae mu pada kakak ku?" tanya Perth.

"100 juta. Belum lagi dengan bunga yang sudah ditentukan tuan pada mama ku dan itu harus dibayar. Jadi totalnya kira-kira hampir mencapai 200 juta." jawab Nattarin.

"Dan kamu dijual mama mu pada kakak ku?" tanya Perth lagi.

"I-iya tuan." jawab Nattarin.

"Nat, kamu tahu kalo sebenarnya aku juga bukan adik kandung dari kakak ku. Aku hanyalah anak angkat di keluarga ini. Dulunya aku juga dijual mama ku pada ayah kakak Bryan dan setelah itu mama ku bunuh diri. Karena paman kasihan padaku yang tidak punya keluarga lagi, akhirnya aku diangkat sebagai anak di keluarga ini." ujar Perth yang membuat Nattarin semakin yakin kalo Joe yang mencelakai Perth, tapi dia tidak punya bukti.

"Kalo aku boleh tahu tuan bisa duduk di kursi roda..."

"Itu semua berawal dari kesalahanku. Aku mencintai seseorang, tapi dia menyelingkuhiku dan kami putus. Setelah itu aku bertemu dengan kekasihku yang sekarang. Hubungan kami sangat baik sampai mantanku kembali lagi dan mengajakku kembali. Aku dengan bodohnya malah menyelingkuhi orang yang kucintai dan semuanya ketahuan. Akhir cerita kami kejar-kejaran di jalan dan kami ditabrak sebuah mobil van hitam. Sadarnya aku sudah berada di rumah sakit dan mengalami kelumpuhan. Saat aku menanyakan soal kekasihku, tidak ada yang tahu. Pihak rumah sakit mengatakan hanya ada aku yang dibawa memakai ambulance. Aku benar-benar yakin kalo kami berdua ditabrak." cerita Perth.

"Apa tuan tidak mencarinya?" tanya Nattarin.

"Aku sudah menyuruh kakak untuk mencarinya. Tapi tidak ditemukan. Aku berjanji pada diriku kalo seandainya aku bisa berjalan kembali, pasti aku akan mencarinya." ucap Perth dengan penuh keyakinan.

"Nah, maka dari itu tuan harus belajar jalan mulai dari sekarang agar bisa mencari kekasih tuan yang hilang." ujar Nattarin memberi semangat pada Perth.

"Bagaimana kalo hari ini kita ke taman belakang? Aku mau belajar jalan disitu." ajak Perth yang diangguki Nattarin.

Próximo capítulo