Ruang Rupa membuat Melianor tidak buang-buang waktu. Ruang Rupa membawa Melianor ke suatu tempat, di mana tumbuh pohon Bambu Buluh Kedampal. Rimbunan tanaman pohon bambu buluh kedampal tumbuh di antara sebuah rumah yang juga terbuat dari bambu. Hawa sekitarnya sejuk. Tampak perbukitan dan liuk lembah di sekitar rumah itu membuat hati Melianor menjad teduh.
Melianor melihat seorang perempuan tengah keluar dari pintu belakang rumah. Ia membawa keluar keranjang berisi sampah dedaunan. Perempuan itu membuangnya ke dalam lubang.
"Dia... bukankah dia Elia?"
"Perhatikan sekali lagi, mungkinkah dia Elia?" kata Ruang Rupa kepada Melianor yang terkejut setelah melihat wajah perempuan itu dari dekat. Melianor lantas mengikuti petunjuk Ruang Rupa untuk mengamati perempuan itu lebih cermat.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com