Bayusuta memasukkan Soni ke dalam mobil dengan kasar. Tubuh Soni terkulai sampai ke kursi sopir. Bayusuta pun mendudukannya dengan benar dan memasang sabuk pengaman. Dia tak menyangka Palasara akan berbuat iseng sampai sejauh itu untuk membuktikan diri di depan Soni.
"Apa itu caranya memperkenalkan diri? kalau dipikir-pikir, Max dulu begitu," gerutu Bayusuta. Apakah aku harus memaklumi mereka? tanyanya dalam hati.
Bayusuta pun masuk ke dalam mobil dan bertanya-tanya kemana dia harus membawa Soni. Ke rumahnya atau ke area yang lebih umum seperti ke taman terdekat. Ada taman di area Sungai Ciliway yang biasa menjadi tempat pertemuan, jogging, dan bersantai.
"Apa itu tempat yang tepat? Ah ... aku lapar dan saat bangun nanti, kemungkinan dia juga bakal kelaparan," Bayusuta mengumam sambil menggosok-gosok perutnya seolah dengan itu rasa laparnya hilang. Dia heran kenapa tiba-tiba merasa lapar. Dia ingat, baru sekitar dua jam lalu menyantap nasi dan ikan geprek.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com