Sayap Awan mengibaskan biji jambu yang menempel di wajahnya. Blis dan Oter tertawa. Sayap Awan merengut karena tak suka ditertawakan.
"Kita baru saja istirahat, apa masih lama?" Sayap Awan bertanya nyaring.
"Tidak. Sebentar lagi. Cuma sayang saja kalau melewatkan yang sudah matang ini," Oter memperlihatkan daging jambu yang merekah. Sayap Awan terkesan dengan daging jambu yang terlihat lembut dan penuh dengan air segar.
"Energi maginya pasti sangat banyak," bisik Sayap Awan pada diri sendiri yang lalu tergiur. Dia kemudian ikut mencicipi dengan paruhnya. Dia mendapatkan daging buah yang juga sudah matang di pohon, dia puas ketika bisa menghirup sari manisnya.
"Wah..." Sayap Awan tak bisa berkata-kata lagi.
"Benarkan ... enak kan...." Oter dan Blis bangga dengan produksi alami hutan tempat tinggal mereka.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com