webnovel

Kenangan dan Kecemburuan

Kepergian Theria untuk membuat teh menciptakan atmosfer canggung di antara Max dan Melianor. Masing-masing di antara mereka ada yang ingin dibicarakan tapi tertahan di pikiran masing-masing. Semua itu bisa terasakan di udara. Max bernafas tenang meskipun pikirannya tidak. Begitu juga dengan Melianor. Bahasa tubuh Melianor kini lebih rileks, tidak ada aura kepemimpinan lagi, sebab hanya ada Max, kekasihnya di dalam ruangan itu dan rapat baru saja ditunda kelanjutannya. Melianor tidak menatap Max dalam posisi itu, dia lebih nyaman menatap meja yang kosong dan berharap Theria lekas kembali.

"Aku ingin memeriksa sesuatu," kata Melianor sambil bergerak berdiri.

Max menelengkan kapala. Apa?

"Aku harus melihat catatanku, aku mau pergi sendiri," kata Melianor, nada bicaranya terkesan menahan diri dari sesuatu yang diungkapkannya.

"Oke," ujar Max. "Aku juga mau ambil pakaianku. Aku akan kembali nanti."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo