"Bagus, Raka. Kemampuan pedangmu semakin lama semakin meningkat," puji Eyang Wijaya Kusuma sambil tersenyum.
"Terimakasih, Eyang. Aku akan berusaha semaksimal mungkin,"
Si Pedang Malaikat Pembasmi Iblis tersenyum seraya mengangguk. Sekarang di sana tinggal ada mereka berdua saja. Semua musuh yang tadi sempat muncul, kini semuanya telah tewas di tangan mereka.
"Eyang, ke mana tujuan kita selanjutnya?" tanya Raka setelah beberapa saat kemudian.
"Kita harus memeriksa seluruh wilayah di sini. Sebab menurut firasatku, para musuh itu masih banyak di sekitar sini,"
"Baik, aku akan mengikuti apa yang Eyang lakukan,"
Keduanya kemudian berjalan kembali. Mereka mengambil jalur ke arah kanan. Eyang Wijaya Kusuma berada di posisi paling depan, dia sebagai petunjuk jalan.
Di tengah perjalanan mereka, tiba-tiba Raka Kamandaka teringat akan peristiwa tadi. Peristiwa yang menyangkut Eyang Wijaya Kusuma dan si Jangkung Tiga Tombak.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com