webnovel

Hati tercabik-cabik

Mereka bertiga masuk ke dalam lalu bersiap untuk membuka Kedai Nasi Goreng seperti biasanya. Kursi-kursi telah diangkat, meja dan piring sudah dibersihkan. Sendok dan garpu, sudah diletakkan atas meja. Beberapa ayam sudah direndam oleh bumbu, tertata rapih di dalam etalase. Timun dan sayuran lainnya, ditata sedemikian rupa agar terlihat menarik.

Mobil Pajero berwarna silver memasuki halaman rumah. Seorang lelaki, mengenakan kemeja merah dan celana jins hitam keluar dari mobil. Rambut side park coklat, sepasang mata biru dan tubuhnya yang atletis membuat parasnya yang tampan dapat memikat siapa pun.

"Pesan nasi goreng satu," ucap lelaki itu kepada Sarah.

"Baik, silahkan duduk dulu," timbalnya dengan sopan. "Luna, tolong buatkan nasi goreng," pintanya kepada Luna.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo