Sinar mentari semakin menjulang tinggi, mereka pun melirik ke arah jam dinding di depannya. Rupanya, waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan. Luna teringat, tiga dus berisi pizza di atas meja depan teras rumah. Gadis berambut putih, berjalan keluar lalu mengambil tiga dus di atas meja. Kemudian, dia berjalan kembali masuk ke dalam rumah. Fadil dan Sarah penasaran, apa yang ada di dalam dus lalu mereka berdua bertanya mengenai isi dalam dus.
Luna pun memberitahu, bahwa ada tiga pizza hangat berukuran sedang di dalam dus. Air liur, mulai membasahi seluruh rongga mulut. Fadil pergi ke dapur, untuk mengambil piring berserta pisau dan garpu. Kemudian ia meletakkannya di atas lantai.
"Ayo kita sarapan!" ucap pemuda itu dengan semangat.
"Semangat sekali," kata Sarah.
"Tentu saja sayang, jarang sekali makan makanan seperti ini. Kamu coba deh, pasti kamu suka," ujarnya sembari memberikan dua potong pizza di atas piring kepada Sarah.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com