webnovel

Makan Siang Bersama Edgar

Written by : Siska Friestiani

Hello, My Little Girl! : 2021

Publish Web Novel : 19 September 2021

Instagram : Siskahaling

*siskahaling*

Hari-hari Viona kembali normal seperti biasa. Hari ini ia sudah di kantor, menyelesaikan pekerjaan yang pagi tadi Renata berikan padanya.

Tidak ada yang berubah selama seminggu Viona bekerja di Anderson Group. Beberapa staff kantor sudah mulai menerima kehadiran Viona terutama Edgar. Pria itu selalu menjadi orang pertama yang akan menolong Viona jika gadis itu mengalami kesulitan. Tapi sebagian dari mereka juga memusuhinya karena Alex sang CEO beberapa kali datang ke divisi akuntansi hanya untuk menyapa atau menggoda Viona. Alex pun tidak segan menunjukkan perhatiannya di hadapan staff divisi akuntansi.

Viona merenggangkan tubuhnya lalu mengernyit ketika di rasa tubuhnya terasa kaku terutama di bagian leher. Tangan kanannya bergerak memijat ringan di bagian leher berharap bisa mengurangi rasa kaku dan nyeri di bagian sana.

"Ehh"

Viona tersentak, sesuatu yang dingin tiba-tiba menyentuh pipi-nya.

"Edgar?" kaget Viona, Edgar tersenyum lalu menyodorkan sebotol minuman isotonik kearahnya. Viona menerimanya dengan senang hati.

"Pekerjaanmu sudah selesai?" tanya Edgar menarik kursi kosong dari kubikel lain. Beberapa kursi memang sudah kosong karena sang pemilik sudah ke kantin untuk istirahat.

"Hmm" dehem Viona sebagai jawaban. Tangannya berusaha membuka botol minum, tapi beberapa kali gagal.

Edgar terkekeh, lalu membantu Viona untuk membukanya.

"Terima kasih" ucap Viona, Edgar hanya mengangguk.

"Mau makan siang bersama?" tawar Edgar "Atau kau ada jadwal makan siang dengan orang lain?" tanya Edgar menambahkan.

Viona berpikir sejenak. Tidak ada salahnya bukan jika sekali-sekali ia makan siang dengan teman kantornya. Karena selama ini Alex selalu memanggilnya ke ruangan CEO untuk menyantap Grilled Chikcen kesukaannya. Dan jujur saja, Viona mulai terbiasa dengan hal tersebut hingga kini ia sudah tidak terlalu gugup jika berhadapan dengan Alex.

Lagi pula Cecil sang sekretaris boss nya itu tidak memanggilnya hari ini. Mungkin pria itu sedang sibuk. Jadi lebih baik ia menerima tawaran Edgar untuk makan siang bersama dari pada ia makan sendirian.

"Ayo, aku sedang tidak ada janji dengan siapa pun" ucap Viona sembari bangkit dari kursinya. Diikuti Edgar yang kini tersenyum senang, ajakan makan siangnya tidak ditolak oleh Viona.

*siskahaling*

"Kau ingin pesan apa?" tanya Edgar begitu keduanya mendapatkan tempat duduk di kursi paling pojok dekat jendela.

"Kau ada rekomendasi?" tanya Viona. Edgar mengangguk semangat.

"Baiklah, tunggu di sini. Aku akan pesankan makanan favorit ku. Aku yakin kau akan menyukainya" ucap Edgar begitu semangat, lalu meninggalkan Viona untuk memesan makanan.

Viona tersenyum menatap kepergian Edgar. Cukup heran karena pria itu terlalu bersemangat hari ini.

Kantin cukup ramai. Hampir semua karyawan memilih untuk makan siang di kantin kantor untuk menghemat waktu. Lagi pula makanan kantin di kantor juga tidak kalah enaknya dengan restoran di luar sana.

Edgar datang tidak lama kemudian. Membawa dua piring makanan dan dua gelas jeruk dingin yang siap di santap.

"Shrimp Creole dengan kentang kukus. Aku harap kau tidak alergi dengan Seafood" ujar Edgar meletakkan makanan bagian Viona di hadapannya.

Viona tersenyum menerima makanan yang Edgar pesankan "Tentu" jawab Viona "Aku bahkan penyuka seafood" tambah Viona kemudian.

"Aku dengar kau cukup dekat dengan Tuan Alex" ucap Edgar sembari menyuapkan makanannya.

Viona terbatuk tepat setelah ia menyuapkan suapan pertama ke mulutnya. Apa Shrimp Creole memang sepedas ini?

Edgar pun dengan cekatan menyodorkan jeruk dingin ke arah Viona.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Edgar khawatir. Viona menggeleng sebagai jawaban. Masih berusaha mengontrol rasa pedas si mulutnya.

"Maaf jika ucapan ku mengejutkanmu" sesal Edgar yang menyangka Viona tersedak karena perkataannya.

"Tidak apa-apa, aku saja yang kurang hati-hati makannya" ucap Viona menenangkan. Tapi Edgar masih menampilkan wajah bersalah.

"Untuk pertanyaan mu tadi...." Viona berdeham, mencoba meredakan rasa perih di tenggorokannya.

"Aku juga sebenarnya tidak tau apa yang terjadi dengan Tuan Alex, tapi Tuan Alex bilang karena aku adalah mahasiswi rekomendasi dari Prof. Edwar, jadi ia ingin memberikan yang terbaik untuk mahasiswi beliau" Viona kembali menyuapkan Shrimp Creole bersamaan dengan kentang kukus. Kali ini lebih hati-hati, ia tidak ingin tersedak seperti tadi.

Sedangkan Edgar mengerut kening mendengar jawaban Viona.

"Aku rasa itu karena Tuan Alex menyukaimu" jeda sejenak. Sebelum akhirnya Viona tertawa karena mendengar ucapan Edgar.

"Yang benar saja" ucap Viona di sela tawanya "Mana mungkin Tuan Alex menyukai ku. Kau lihat bahkan di luar sana banyak artis dan para model yang mencoba mendekatinya" kekeh Viona, menurutnya ucapan Edgar sungguh lucu.

Sedangkan Edgar hanya menghela napas dengan senyum yang di paksakan. Viona, gadis ini terlalu polos, bagaimana mungkin ia tidak menyadari secantik dan semenarik apa dirinya sampai bisa membuat seorang Alex Anderson jatuh cinta.

*siskahaling*

Viona menyandarkan tubuhnya di dinding toilet. Tubuhnya lemas menahan perih yang terasa menyakitkan diperutnya. Ternyata Shrimp Creole tadi cukup berefek untuk pencernaannya. Jika tidak melihat raut bahagia Edgar ketika memesankan makanan untuknya tadi, Viona mungkin sudah menolaknya.

"Huuffttt" Viona kembali menghembuskan napasnya. Mengontrol rasa sakit yang belum juga mereda.

Ponselnya berdering, sebuah panggilan masuk dari Alex. Viona berdeham sebelum mengangkat panggilan.

"Kau dimana Angel?" suara Alex langsung terdengar di seberang sana.

"Saya di jalan ingin ke ruangan, Sir" jawab Viona, sembari melangkah meninggalkan toilet walaupun dengan agak tertatih.

"Dari mana?" tanya Alex tergesa, entah apa yang sedang pria itu lakukan.

"Dari toilet, Sir" jawab Viona.

"Langsung ke ruanganku, aku menunggumu" ucap Alex lalu sambungan terputus.

Viona mendengus kesal. Kenapa boss nya ini menyebalkan sekali.

*siskahaling*

Viona masuk ketika suara Alex terdengar dari dalam. Pria itu sudah duduk di sofa dengan kaki menyilang.

"Kemari Angel" ucap Alex sambil menepuk sofa kosong di sebelahnya. Viona menurut seperti biasa, lagi pula ia tidak secanggung dulu, ia sudah terbiasa.

Viona duduk di sebelah Alex, Alex pun langsung melingkarkan lengan kirinya di pinggang Viona.

"Kau sudah makan siang?" tanya Alex sembari memperbaiki rambut Viona yang sedikit berantakan. Tapi seketika Alex merengut ketika melihat dahi Viona basah oleh keringat.

"Kau sakit?" tanya Alex, tangannya mengangkat dagu Viona agar menatapnya. Tapi begitu ia menatap wajah Viona, wajah pucat Viona yang ia dapatkan.

"Angel? Ada apa? Mana yang sakit" tanya Alex lagi karena tidak mendapat jawaban.

"Aku tidak apa-apa?" jawab Viona, Alex menggeram kesal. Viona berbohong.

"Jangan berbohong padaku Angel" desak Alex. Ia tau ada yang tidak beres dengan Angel nya. Alex juga dapat merasakan tangan Viona yang terasa dingin di genggamannya.

"Kau sudah makan?" Viona mengangguk

"Apa yang kau makan?" tanya Alex, Viona menunduk diam.

"Kau makan pedas?" tebak Alex, Viona kembali diam.

"Angel, jawab aku atau kau akan menyesal ketika aku sudah menghukummu karena tidak mengacuhkanku" ancam Alex. Viona seketika mendongak.

"Jadi apa yang kau makan?" ulang Alex, masih dengan sabar menunggu jawaban Viona.

"Shrimp Creole dan kentang kukus" jawab Viona, Alex menggeram marah.

Shrimp Creole katanya? Viona tidak terlalu bisa memakan pedas, tapi kenapa gadisnya ini nekat memakannya.

"Kau tau bukan Angel jika tubuhmu tidak bisa menoleransi rasa pedas" Viona mengangguk

"Lalu kenapa kau masih memakannya?" Viona kembali diam.

Alex menghela napas. Kenapa gadis kecilnya ceroboh sekali. Dulu bahkan Viona pernah masuk ke rumah sakit karena memakan makan yang terlalu pedas. Saat itu Alex langsung pergi ke rumah sakit ketika mendapat kabar dari Margareth jika Viona masuk rumah sakit.

Alex mengambil ponselnya di saku celana, menghubungi seseorang.

"Louis, bawakan susu dan teh chamomile ke ruanganku" ucap Alex lalu melempar asal ponselnya ke meja sofa.

"Masih sakit?" tanya Alex membawa Viona untuk bersandar di dadanya. Tangan kanannya mengelus perut Viona.

"Masih, tapi tidak sesakit tadi" jawab Viona dengan mata terpejam. Berada di pelukan Alex membuatnya mengantuk.

"Louis akan membawakan susu dan teh chamomile. Kau bisa meminumnya nanti agar rasa sakitnya hilang"

Viona hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Jangan ulangi lagi Angel. Aku benar-benar akan menghukummu jika kau mengulanginya lagi" ancam Alex.

Sehari lepas dari pengawasannya saja, gadis kecilnya ini sakit. Ia hari ini memang cukup sibuk. Banyak rapat yang harus ia datangi sampai harus melewatkan makan siangnya bersama Viona.

*siskahaling*

Hallooo...

Ketemu lagi kan sama aku-nya. Hahaha...

Semoga suka sama cerita baru ku kali ini ya. Terima kasih sudah membaca.

Jangan lupa baca cerita ku yang lain juga ya. Terima kasih banyak udah mampir untuk baca guys.

Próximo capítulo