webnovel

Lah Apa Salahku?

"Kenapa?"

Kemungkinan besarnya pertanyaan yang ku ajukan kini terdengar begitu ketus. Namun sungguh, aku tak peduli akan hal itu. Kesal rasanya saat mendengar bahwa kak Riki akan tinggal di rumahku selama sebulan penuh.

Dia memang mendapatkan ijin dari papa, sang pemilik rumah. Namun laki-laki sialan ini tak memberitahukan apapun padaku. Jadi, wajar bukan jika aku merasa kesal padanya?

"Udah, sana masuk kelas. Jangan bandel sayang, minum obatnya teratur juga," tutur kak Riki sambil mendorong tubuhku masuk ke dalam kelas.

Jika saja ini di rumah, sudah ku pastikan bahwa dia akan habis jadi butiran debu. Masalahnya sekarang kami ada di sekolah, image baikku akan hancur jika bertengkar dengannya.

Aku tak mau dianggap cewek gila karena pagi-pagi bertingkah tak jelas. Masuk ke kelas dengan perasaan suntuk.

Berhenti berjalan, lantas menoleh mencari kak Riki. Dia bilang ada jadwal piket, dan ketua kelasnya galak jadi mau atau tidak ya harus tetap bekerja!

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo