webnovel

75.) Berita Mengejutkan

"Wow" ucap ku

"Ada apa Haruka kun apa kamu salah beli uang kripto?"

"Bukan, aku kaget karena ada notifikasi yang masuk dari grub keluarga apa kamu tidak dapat?"

"Aku tidak masuk grub"

"Oh begitu"

"Masukan aku ke grub, bukan malah 'Oh begitu' Haruka kun!"

"Iya iya sebentar"

Nomor Saki ku masukan dalam grub chat obrolan keluarga Shinomiya.

"Sudah sekarang lihat saja sendiri"

"Yang mana?"

"Yang ayah mengshare link website itu"

"Oh yang ini" balas Saki

Saat di tekan link itu, layar mengarah ke sebuah website MN daily.

Di beritanya tertulis.

"Resmi! Owner sekaligus Ceo manager MN daily, Kiyoko Shinomiya telah mengakusisi channel tv 2"

"Hebat bukan ibuku?"

"Sangat hebat, tapi kenapa ibumu mengakusisi channel tv itu?"

"Mungkin saja sih untuk mendukung promosi produk produknya, seperti berita visual MD news, promosi baju dari industrinya, lalu barang kecantikan dan lain lain"

"Bukankah itu bisa dilakukan tanpa harus membeli channel tv? Bukankah itu malah pemborosan?"

"Jika di sebut boros memang boros, tapi ibu pasti bisa melihat prospek keuntungan di masa depan, aku rasa mengakusisi channel tv sekarang adalah pilihan yang kurang baik, mengingat mereka baru mengakusisi perusahaan Ogiwara, tapi mungkin saja orang tua ku kelebihan uang dan ingin berinvestasi lebih jauh"

"Apa ibumu tidak pusing jika harus bertanggung jawab pada 5 perusahaan sekaligus? Lalu bukannya 4 perusahaan sebelumnya juga besar?"

"Entahlah aku belum tau rasanya, tapi mengingat ibu kebanyakan kerjanya di rumah kurasa tidak terlalu berat"

"Oh benar juga ya, ibumu itu orang yang serius kerja tapi bukan gila kerja sampai berjam jam" ucap Saki

"Betul, ibuku itu orangnya efisien dan tidak mau ribet sebenarnya, jadi semua urusan di buat secepat mungkin tapi dengan prinsipnya anti kesalahan"

"Ibumu apa tidak mentolelir kesalahan dalam dunia kerja?"

"Sangat tidak mentolelir, ibuku beranggapan 'Jika kamu sudah jadi karyawan ku maka bertindaklah profesional, aku tidak peduli latar belakang mu, jika kamu mampu maka lakukan sebaik mungkin, jika ada kesalahan segera perbaiki, jika masih buat kesalahan terus menerus pintu keluar perusahaan sangat terbuka untukmu' keren bukan?"

"Setiap karyawan diberikan kata kata itu?" tanya Saki

"Um walaupun lewat perantara manager yang bertanggung jawab di sub devisinya"

"Kurasa jika aku kerja di perusahaan ibumu pasti tekanan kerjanya berat" kata Saki

"Ya mungkin saja berat, tapi jika kamu terbiasa kerja efisien maka kamu malah senang kerja di sana, pembuktiannya adalah dengan banyak calon karyawan yang melamar di sana"

"Ibumu juga membuka lowongan kerja untuk lulusan baru?"

"Iya, minimal lulusan Sma, tapi rata rata sih lulusan sarjana 1"

"Lalu pekerjaan yang di tawarkan?"

"Untuk Sma mungkin satpam dan cleaning service"

"Heh serendah itu?"

"Ya ibuku sebenarnya juga menawarkan posisi yang lebih tinggi namun kebanyakan gagal tes"

"Susah yang jadi alasanya?"

"Sangat susah kurasa, walaupun aku belum pernah mencoba tesnya, tapi di lihat dari banyaknya pelamar yang tertolak, dari situ sudah bisa dilihat faktanya bahwa soal tes memang susah"

"Eh maksudmu masih ada wawancara yang lebih ketat lagi?"

"Aku pernah mencoba sesi wawancara, dalam wawancaranya itu tidak terlalu sulit, tapi pihak yang mewawancarai punya poin penting yaitu apa yakin bisa bekerja sama, lihat karakter pelamar apa cocok, bisa bergabung dalam tim atau tidak, cuma itu poin pentingnya"

"Huh ku kira itu lebih sulit" ucap Saki

"Ya susah mudah itu kan tergantung dari tiap individu"

"Oh" balas Saki

.

"Sudah ya ngobrolnya mari kita tidur saja Haruka kun"

"Kamu duluan, aku masih ingin membeli uang kripto"

"Beli yang mana lagi!"

"Yang Shiba Inu"

"Harganya?" tanya Saki

"0,0006 Yen per satu koin nya"

"Heh tidak sampai 1 yen?"

"Iya, ini koin termurah, lalu tidak ada batas pembeliannya"

"Apa koin itu punya prospek keuntungan kedepannya?" tanya Saki

"Ya jika tidak ada maka kita buat saja"

"Oh kamu mau memainkan harga pasar ya"

"Anda tepat sekali wahai istriku"

Total kapasitas koin adalah 1.000 triliun koin, dan baru terjual sebanyak 300 rb koin.

600 miliar yen aku keluarkan untuk membeli sebanyak 999.999.980.000.000 koin, hanya ku sisiakan 19,7 juta koin.

Aku lantas langsung menelepon ibuku.

"Ada apa sayang, ibu sudah mau tidur ini"

"Ibu bantu aku mendongkrak nilai uang kripto yang baru saja aku beli"

"Bisakah ibu mengurusnya besok?"

"Tidak mengurus ibu, ini cuma menggerakkan grafik dengan ekonomi naratif"

"Maksudnya ibu bercerita di publik bahwa koin itu akan menguntungkan di masa depan?"

"Bukan ibu, tapi cuma ibu positing saja di akun sosial media ibu dan ayah, bahwa perusahaan besar kalian menerima pembayaran menggunakan uang kripto Shiba Inu"

"Itu terlalu berisiko Haruka, bagaimana jika terjadi krisis ekonomi sebab uangnya tidak laku jika ibu menerima pembayaran darah uang itu"

"Tenang ibu, sebanyak 1000 triliun kurang sedikit, koin sudah aku beli, jadi di pasar cuma tinggal 20 juta koin yang tersisa, jika untung nanti akan ku berikan juga pada ibu"

"Oh maksudmu kamu ingin mengendalikan nilai pasar? Sampai berapa lama?" tanya ibu

"Cuma Seminggu, selepas itu kabarkan lagi bahwa perusahaan ibu dan ayah tidak menerima pembayaran menggunakan koin Shiba inu"

"Harga pasaran Shiba inu berapa?"

"Sekarang hanya 0"0006 yen per koin"

"Jika yang tersisa di pasar hanya tinggal 20 juta koin, dengan total sekian yen (20juta * 0,006(

), hasilnya bahkan tidak dapat melakukan transaksi minimal di perusahaan ibu loh"

"Ibu, kebanyakan orang membeli uang kripto hanya untuk investasi, bukan untuk transaksi"

Baiklah jika begitu ibu akan percaya padamu.

"Oke ibu"

Note : Kenyataan bahwa jikalau Shiba Inu naik ke angka 1 yen saja, Haruka sudah bisa untung di angka 1000 triliun yen ( Total koin yang dimiliki * 1 yen)

Jam 10.30

Waktunya kami tidur.

"Peluk aku sayang" ucap Saki

"Mau pelukan erat atau biasa Saki chan"

"Berikan pelukan yang hangat"

"Hehe baiklah" ucap ku lalu ku cium keningnya

.

Sabtu 20 Juni, jam 6 pagi.

"Bagun Haruka kun" ucap Saki sambil mencubit pipiku pelan

"Bangun sayang" ulang Saki lagi

Aku pun terbangun, yang ku lihat pertama kalinya adalah wajah istriku yang seperti biasa menindih diriku.

"Kamu tambah berat Saki chan, segera turun"

"Tidak mau, lagipun berat ku cuma bertambah 1 kg yang tadinya 48 kg jadi cuma bertambah sedikit"

"Itu sudah berat"

"Lalu yang di bandingkan dengan mu yang sampai 80 kg berat mana coba"

"Aku kan tinggi"

"Aku juga tinggi" balas Saki

"Cepat turun dulu, jangan banyak omong"

"Ihhh waktu main saja, saat aku posisinya di atas kamu bisa tahan"

"Itu beda cerita"

"Huu"

Jam 6.10

"Saki chan dimana bajuku yang kemarin kamu setrika?"

"Aku gantung di pintu, apa kamu tidak melihat?"

"Oh, lihat, makasih"

"Tentu"

Jam 6.20

Kami sarapan dengan kare untuk yang terakhir kalinya.

"Mmm, kare hari terakhir memang yang terbaik" ucap ku

"Iya tapi sebenarnya tidak sehat sebab selalu di hangatkan setiap hari"

"Tidak apa, yang penting enak, lain kali masak ayam katsu Saki chan"

"Kamu mau?"

"Umm, aku tadi lihat di Internet sepertinya enak"

"Boleh saja ku buatkan, di kulkas juga masih ada ayam mentahnya, lalu kamu mau sausnya pedas saja atau pedas manis"

"Mm mungkin yang pedas manis saja"

"Oke nanti siang akan ku buatkan, kita kembalinya pukul berapa tapi?"

"Mungkin jam 9 sudah selesai"

"Bukankah kemarin kamu bilang ke calon pelamar jam 9 harus datang?"

"Memang, nanti kamu bakal tau pokoknya"

"Baiklah"

Jam 7 kami tiba di gedung, sudah ada 4 orang + pacarnya Hori, yaitu Miyamura dan pacarnya Momata yaitu Hime.

"Kenapa 4? Bukanya hanya Momata?" tanya Saki

"Ya namanya juga kerja, jadi perlu perjuangan apalagi mengenai pekerjaan"

.

"Kalian masuk lah dulu"

"Baik pak" ucap mereka

"Saki chan tolong pesankan minuman untuk merek di restoran, telepon saja Shindou"

"Baik Haruka kun"

Mereka masuk ke ruangan manager utama.

Mereka ber 4 ku suruh duduk dulu.

1. Ikuma Saeki ( Mijuku na Futari de Gozaimasu ga)

2. Momata Kaoru (Choppiri toshiue demo kanojo ni shite kuremasu ka?)

3.) Takumi Aterazawa (Musume Janakute, Watashi (Mama) ga Suki Nano!)

4.) Hori Kyouko (Hiromiya)

Minuman datang, yang mengantarkan adalah Shindou.

"Terima kasih" ucap mereka saat di beri minum

"Baiklah, Tidak perlu berlama lama lagi, Aku ada soal untuk kalian silahkan kerjakan, masing masing ambil di meja ku ini, waktu hanya 15 menit"

Mereka masih diam seakan akan menunggu aku memepersilahkan.

1 menit berlalu

"Waktu sudah berjalan loh" ucap ku yang membuat mereka kaget karena aku tidak memberikan aba aba mengambil soal

Mereka ber empat segera mengambil kertas dan untuk pulpen mereka bwa sendiri dari rumah.

5 menit waktu berjalan tapi belum ada yang membalik halaman soal (soal berisi 4 lembar, jadi ada 8 halaman)

Barulah menit ke 6, Ikuma yang membalik pertama, lalu di susul Hori, selanjutnya Takumi.

"Sial ini lebih sulit soalnya daripada latihan" pikir Momata

"Yang lain juga sudah membalik halaman juga, bagaimana ini jika aku gagal" pikir Momata panik

Barulah menit ke 7 Momata mulai membalik kertas.

Menit ke 8, Hori yang memimpin dengan mulai di halaman ke 3, Lalu Ikuma, Selanjutnya Takumi, Momata tetap tertinggal.

Hingga akhir waktu, tidak ada satupun yang berhasil mengerjakan hingga akhir.

"Baiklah kalian keluar dulu, silahkan tunggu aku mengecek hasilnya, aku pastikan semua bisa wawancara namun nilai tes juga akan sangat berpengaruh, pada hasilnya"

"Baik pak" ucap Mereka

Di luar.

"Akhhh susah sekali soalnya" ucap Hori pada Miyamura

"Tapi kamu bisa mengerjakan bukan, Hori san?"

"Hanya 5 halaman yang bisa ku kerjakan Miyamura kun, bagaimana jika hasilanya sangat jelek"

"Tenang, mungkin saja yang lain juga tidak bisa"

Hime yang mendengar menjadi tertarik untuk bertanya pada pacarnya.

"Berapa yang dapat kamu kerjakan Momata kun?"

"Hanya 3,5 lembar atau sekitar 20 soal, pertanyaannya terlalu sulit untuk aku logika, apalagi yang matematikanya"

"Tidak apa, jika gagal pun aku akan tetap menunggu kamu hingga berhasil"

Ikuma dan Takumi yang mendengar jadi agak prihatin juga dengan soal yang mereka kerjakan.

"Berapa yang kamu kerjakan tuan?" tanya Takumi

"Hanya 4 lembar, lalu kamu?"

"Sama juga 4 lembar"

"Syukurlah aku ada teman" ucap Ikuma

"Hahaha memang benar masuk ke perusahaan Shinomiya terlalu susah, semoga berhasil di wawancaranya tuan"

"Kamu juga"

5 menit kemudian

Saki mendatangi mereka.

"Pelamar atas nama Hori Kyouko, silahkan masuk kembali ke ruangan manager"

"Baik, Miyamura doakan aku berhasil"

"Umm"

Hori masuk ruangan.

"Hori san boleh ku panggil begitu?"

"Tentu pak"

"Ah benar juga, panggil aku Haruka"

"Baik Haruka san"

"Kamu duduk di sini, di tempat duduk ku"

"Eh, anda mau apa?" tanya Hori

"Tenang, kamu duduk di sini aku duduk di sana"

"Baik Haruka san"

Hori duduk di kursi manager sementara aku duduk di depannya.

"Ano apa yang harus aku lakukan?" tanya Hori

"Aku punya kondisi dimana aku karywan mu dan aku punya kesalahan yaitu membuat pelanggan marah, apa yang kamu akan lakukan" ucap ku

Hori diam sebentar untuk mencerna perintah ku, sebab biasanya yang di wawancara itu yang di tanyai.

"Sudah siap kan, mulai dari sekarang silahkan mulai" ucap ku

Hori berpura pura akting sekarang.

Dia memegang kertas ujianya yang hanya mendapat nilai 25.

"Huh nilai ku serendah itu?" pikir Hori yang baru menyadarinya

Dia mulai bicara.

"Haruka san apa kamu sudah tau kesalahanmu?"

"Sudah bu, aku membuat marah pelanggan"

"Saya sebagai manager ingin tanya bagaimana kejadiannya, sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan, jangan ada kebohongan"

"Saya hanya membuat marah pelanggan" aku membuat mimik wajah berbohong

"Kamu katakan saja sejujurnya, aku akan melindungi kamu jikalau kamu memang yang benar"

"Sebenarnya aku melihat pelanggan yang memarahi ku itu akan mencuri di toko kita, lalu aku mencoba mengikutinya, dia tau gerak gerik ku dan malah marah padaku"

"Saat ini ibu maafkan perbuatan mu, ibu akan berikan kamu surat peringatan pertama sebab aksi mu yang membuat pelanggan tidak nyaman, jikalau di masa depan terjadi lagi, kamu awasi saja dulu dari kejauhan, toko kita kan juga punya cctv dan pendeteksi alat yang akan berbunyi jika ada barang yang keluar tapi belum di bayar"

"Baik bu terima kasih"

Diam sesaat.

"Oke hasilnya baik"

Hori dengan hati senang menjadi tersenyum.

"Jangan gembira dulu masih ada yang lain" ucap ku yang membuat dia kembali mode fokus

"Kondisi kedua adalah aku sekarang sedang melamar di sini, aku hanya lulusan sekolah daaar tapi tes ku mendapat nilai 80"

"Astaga apa Haruka san menyindir diriku ini" pikir Hori

"Silahkan di mulai Hori san" ucap ku

"Baiklah Haruka Shinomiya bukan?"

"Benar Bu"

"Nilai mu tinggi untuk lulusan mu yang hanya setingkat sd, biar ku tanya dulu, kamu melamar di posisi apa?"

"Posisi manager"

"Baiklah, lalu apa untungnya aku memilih kamu, masih banyak kok pelamar lain yang nilainya tinggi dan punya lulusan lebih tinggi dari kamu"

"Aku punya keahlian dan pengalaman sebagai pemimpin"

Hori sebenarnya punya pernyataan selanjutnya yaitu menanyakan apa Haruka punya bukti pengalaman namun di kondisi Haruka tidak menyebutkan, jadi bisa jadi ada bisa jadi tidak.

Hori agak di bingungkan di sini.

"Maaf aku tidak bisa menerima kamu sebagai manager, itu menyalahi aturan perusahaan ini, tapi aku punya saran lain yaitu menjadi leader setiap shif pekerja apa kamu mau?"

"Loh tapi bukannya tuan Haruka itu tidak mementingkan latar belakang?"

"Benar tapi aku masih tidak bisa yakin padamu"

"Walaupun memebrikan aku masa training tetap tidak bisa?" ucap ku

"Mohon maaf, masih tidak bisa"

Aku menghentikan aktingnya.

"Hori san silahkan keluar dulu tunggu hasilnya sebentar lagi"

"Eh apa jawaban ku salah Haruka san?"

"Keluar saja dulu"

"Tidak bisa di ulangi?"

"Keluar saja dulu Hori san"

"Baik Haruka san" Hori keluar dengan suasana hati buruk

Setelah Hori keluar Saki memanggil Ikuma.

Di luar.

"Kamu berhasil Hori san?"

"Buruk Miyamura kun, sepertinya aku akan gagal"

"Memangnya tidak langsung di beritahu?"

"Tidak, Haruka san berkata menunggu dulu"

"Ya kita berdoa saja semoga bisa"

"Umm"

Sementara itu di ruangan manager

Ikuma datang langsung ku suruh duduk du kursi yang tadi aku tempati.

"Perkenalkan diri anda secara singkat" ucap ku

"Saya Ikuma Saeki, saya lulusan sarjana management universitas Miyagi, saya sekarang berumur 26 tahun"

"Sudah?" tanya ku

"Sudah Haruka san"

"Baiklah, di sinu tertulis anda punya pengalaman kerja di daeler mobil, apa di sana anda juga berposisi sebagai manager?"

"Benar Haruka san, pengalaman ku sebagai manager di sana sudah sekitar 2 tahun"

"Anda punya koneksi atau atas usaha sendiri?"

"Dengan usaha sendiri Haruka san"

"Lalu kenapa kamu di pecat dari sana?"

"Owner daeler mobil membuat peraturan yang terlalu ketat pada pegawai, aku yang tidak terima mencoba memprotesnya, namun jadinya malah aku yang di pecat"

"Jadi selama 6 bulan ini anda menganggur?"

"Benar Haruka san, aku punya pengalaman kerja yang di tulus buruk oleh owner dari daeler mobil tersebut, yang membuat ku sulit mendapatkan pekerjaan"

"Anda punya istri?" tanya ku

"Aku punya"

"Punya anak?"

"Belum Haruka san"

"Lalu selama 6 bulan ini kamu hanya jadi beban untuk istrimu?"

"Tidak sepenuhnya Haruka san, di rumah aku juga berdagang roti secara online, walaupun tak seberapa hasinya yang penting aku tidak terlalu bergantung pada istri ku"

"Hmm ciri orang yang bertanggung jawab" pikir ku

"Anda punya pengalaman mewawancarai seseorang?" tanya ku

"Punya Haruka san"

"Baiklah kamu keluar dulu" ucap ku

"Hasilnya bagaimana Haruka san?"

"Keluar dulu nanti ku beri tahu"

"Baik Haruka san"

Selanjutanya yang aku wawancarai adalah Takumi.

Wawancara sudah berjalan beberapa menit.

"Katakan alasan mu melamar pekerjaan di sini?"

"Aku ingin melamar ibu dari teman ku Haruka san"

"Huh?"

"Aku ingin melamar ibu teman ku"

"Sebentar kita luruskan dulu, kamu berumur 20 dan masih kuliah bukan?"

"Umm"

"Lalu teman mu berumur?"

"15 tahun, dia tetangga ku"

"Lalu yang kamu lamar harusnya berumur kira kira 34 tahun?" tanya ku

"Ibunya itu bukan ibu kandung, melainkan ibu tirinya, umurnya masih 30 tahun"

"Kamu tim milf?" tanya ku secara langsung

"Bukan begitu juga Haruka san, dia merupakan cinta pada pandangan pertama ku saat kecil"

"Wow, kamu saat kecil sudah bisa jatuh cinta?" tanya ku

"Memang memalukan tapi itulah faktanya"

"Hahahaha menarik manarik, silahkan kamu keluar dulu"

"Eh aku tidak di terima?"

"Keluar dulu nanti ku beritahu"

"Baik Haruka san"

Yang terkahir adalah Momata.

"Semoga berhasil Momata kun" semangat Hime sang pacar

"Umm"

Di ruangan.

"Silahkan duduk Momata kun"

"Baik Haruka san"

"Mau tau nilai mu?" tanya ku

"Berapa Haruka san?"

"8"

Momata keluhatan senang.

"Eh setinggi itu?"

"Rendah, malah yang paling rendah di antara semua pelamar, bukan 8/10 melainkan 8/100"

Mental Momata langsung menciut tajam.

"Apa kamu sudah belajar dengan tekun?" tanya Ku

"Sudah Haruka san"

"Lalu kenapa masih jelek?"

"Maafkan aku Haruka san, itu ketidak mampuan ku"

"Oh ku kira dia akan menyalahkan soalnya" pikir ku

"Hmmn lalu kamu masih yakin bisa jadi manager jika seperti ini caranya?"

"Aku masih berniat, Haruka san, jika kamu berkenan tolong berikan aku kesempatan selama 1 bulan untuk membuktikan"

"Oh kamu berani? Lalu jika selama 1 bulan tetap gagal dan malah membaut kerugian di perusahaan?"

"Aku akan bertanggung jawab penuh dan mengganti kerugian jikalau memang itu adalah kelalaian diri ku"

"Baiklah, silahkan keluar dulu" ucap ku

"Apa aku tidak di terima Haruka san?"

"Keluar dulu, nanti akan ku beritahu"

"Baik Haruka san"

Setelah Momata keluar giliran Saki yang masuk ke dalam.

"Bagimana Haruka kun apa mereka semua di terima?"

"Mereka ku terima namun pengecualian untuk Momata yang akan menjalani masa percobaan selama 1 bulan"

"Lalu penempatannya?" tanya Saki

"Ikuma akan ku jadikan manager keuangan, Hori san jadi manager kepengurusan karyawan, Momata akan ku jadikan manager Promosi, sementara untuk Takumi akan ku jadian manager persedian barang dan penjulan"

"Apa bisa Momata menjadi manager promosi?"

"Ya kita lihat saja selama 1 bulan ini apa dia berhasil atau tidak, tolong sayang, suruh mereka masuk lagi"

"Baiklah"

Saki menyuruh mereka masuk kembali.

"Silahkan duduk lagi" ucap ku

"Kalian ku terima sebagai manager setiap bidang, yaitu untuk Ikuma san sebagai manager keuangan, Hori san sebagai manager kepengurusan pegawai, Takumi sebagai manager persediaan bahan dan penjualan, lalu yang terkahir adalah Momata sebagai manager promosi, apa ada di antara kalian yang menolak?"

Mereka semua tampak senang.

"Saya menerimanya Haruka san" ucap Mereka semua

"Baiklah, urusan lamaran sudah selesai, sekarang kita bahas pekrjaan dan gaji kalian"

"Pekerjaan kalian tidak ada part time walaupun kalian masih kuliah, entah alasan apapun aku tidak mau menerima jika ada keterlambatan tanpa izin sebelumnya, pekerjaan kalian 8 jam per hari dengan gaji per jamnya adalah 1900 yen, lalu selama seminggu kalian harus bekerja sebanyak 40 jam, ada pertanyaan?"

"Itu nanti selama 40 jam dibagi jadi 8 jam sebanyak 5 hari atau boleh di lebihkan sampai 6 hari atau tetap 5 hari?" tanya Hori

"Tetap 5 hari, tidak ada pembagian waktu ke lain hari, jadi jika kamu shif pagi yang harus berangkat pagi" balas ku

"Lalu untuk yang masih Sma Haruka kun?"

"Izinlah saat shif mu pagi" ucap ku

Momata kaget dengan jawaban teman sekelasnya.

"Kamu tidak menerima? Ya itu pilihan mu ambil atau tidak"

"Aku bersedia Haruka san" balas Momata

"Bailah karena sudah beres dan tidak ada urusan lagi, aku ada tugas pertama untuk kalian, silahkan mewawancarai pegawai baru yang akan melamar sebagai sales toko" ucap ku

"Tata caranya sama dengan tadi Haruka san?" tanya Ikuma

"Terserah kalian, kalian mewawancari bersama dan diskusikan lebih baik dimasukan ke bagian mana mereka, dengan keputusan ku adalah keuangan boleh ambil 2 orang lagi, lalu penjualan boleh ambil 7 orang, promisi ambil 5 orang, lalu terkahir Hori san sebagai pengawas cuku dengan 4 orang, sisanya jadikan pelayan biasa"

"Berapa banya sisanya Haruka san?" tanya Momata

"3 lantai ku gunakan di sini, setiap lantai minimal ada 10 orang yang berjaga sekaligus jadi kasir, dan kita hanya akan buka selama 2 shift, jadi ambilah 70 orang sisanya"

"Lalu untuk jam kerja pertama?" tanya Hori

"Itu tugasmu dan ajudan mu nantinya, pokoknya toko akan pre opening pada tanggal 23 jadi sebelum itu atau lebih baik selepas interview ini kamu buat jadwalnya"

"7 hari seminggu bukanya?"

"Iya 7 hari seminggu, ingat juga untuk memebrikan rotasi liburan pada karywan"

"Baik Haruka san"

"Lalu tugas lain untuk Ikuma san adalah buat no rekening bank bagi mereka yang tidak punya no rekening, sementara untuk Takumi silahakan kamu cek kembali hubungan dengan perusahaan Shinomiya dan perusahaan sablon dan bordir di alamat ini.."

"Untuk Momata buatlah iklan, entah video atau foto terserah kamu, gunakan media sosial dan media secara langsung seperti koran"

"Untuk kalian yang perlu biaya kegiatan minta pada Ikuma san, namun dengan laporan ke uangan yang nyata tanpa adanya penyelewangan dana, aku bersumpah jika ada dari kalian yang ketahuan melakukan korupsi entah kecil atau besar, maka tunggu saja hukuman di balik jeruji besi penjara, apa kalian paham!"

"Kami paham Haruka san"

Meeting terus berlanjut hingga jam 9 tapat, di meeting aku memberitahukan semua tugas mereka, urusan peraturan dan dokumen karyawan sudah aku serahkan pada Hori san, lalu masalah saldo perusahaan ku transfer sebanyak 200 juta yen ke no rekening perusahaan, yang hanya bisa di ambil dengan cara pergi ke bank dan menyertakan tanda tangan ku dan cap ku sebagai ceo asli perusahaan ini.

"Baiklah, urusan selesai, kalian langsung saja berdiskusi sebentar untuk mengurus tentang calon pegawai di sini, kalian boleh pulang setelah urusan di sini selesai dan masuk kembali jam 8 pagi, untuk berdiskusi dengan ku lagi besok"

"Baik Haruka san" balas mereka

Note : Haruka sudah punya satpam di perusahaannya atau bisa di sebut sih tokonya, sebanyak 8 satpam telah iya pekerjakan dan membaginya menjadi 3 shif, di mana satu shiftnya ada yang 9 jam yaitu pagi, 8 jam sore sampai malam, 7 jam yaitu malam sampai pagi.

Gaji satpam akan terus di angka 260 rb yen tanpa ada bonus atapun pengurangan, kecuali jika ia terkena sanksi.

Aku keluar ruangan dan ku dapati banyak yang sudah datang, kira kira 20 orang.

"Bagimana ini Haruka kun?" tanya Saki

"Tenang"

Aku kembali masuk ke dalam ruangan.

"Calon pegawai sudah datang cepat kalian urus paling tidak berikan tes dulu, kertas sudah aku copy di atas meja, jika kurang copy lagi" ucap ku

Mereka seger bertindak cepat, sementara aku keluar perusahaan bersama Saki untuk pergi ke tempat percetakan undangan pernikahan untuk mengambil undangan yang kami pesan.

"Sudah mau balik Haruka sama?" tanya Natsu (Satpam)

"Benar Natsu san, aku titip perusahaan pada kalian berdua ya" (Natsu dengan Yamada)

"Baik Haruka sama" ucap mereka berdua

Próximo capítulo