"Yola, Yelin. I—Itu ..." seru seorang tetangga yang sangat dekat dengan ibu Yola. Bisa dibilang dia teman dekat sekaligus tetangganya yang baik hati. Suaranya terdengar terbata akibat ragu untuk berucap. Takutnya akan membuat hati Yola sakit karena tak terima, tapi kalau dia tak berucap juga malah akan membawakan dampak penyesalan, jadi terpaksa dia pun mengucapkannya. Dengan hati yang berat dia akan berkata dengan kejujurannya.
Namun, Yola yang kebingungan dan firasatnya semakin tidak enak, beliau pun menyelanya. "Yebri? Ada apa? Kenapa wajahmu pucat sekali? Apa masalahnya? Kenapa kamu seperti melihat hantu saja? Ayo cepat jelaskan!"
Saking penasarannya, tak dapat dipungkiri Yola menggoyangkan tubuh sahabatnya dengan tak sabaran, karena memang sahabatnya itu sudah berada sangat dekat dengannya, sampai-sampai membuat tubuh Yebri bergoyang ke kanan dan ke kiri. Barulah Yebri melenguh nafas panjangnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com