webnovel

Diambang Keraguan

Hari ini begitu terik, waktu hampir menyentuh tengah hari yang pertanda sebentar lagi matahari berada tepat di atas kepala. Benar-benar terasa sangat panas walaupun sudah memakai topi atau payung sekalipun.

Bela mendongakkan kepala, ia mengernyitkan dahi ketika sinar matahari yang langsung menusuk matanya dengan tepat di bola matanya.

"Hari ini panas banget, enak buat minum minuman yang dingin dan menyegarkan nih."

Bela pun melangkahkan kaki menuju ke salah satu kedai yang menjual minuman blender berbagai aneka rasa. Mungkin, ini cukup untuk menghilangkan dahaga.

"Pemisi, Bu, mau beli es blender-nya satu aja ya, rasa stoberi."

"Oke Mbak, tunggu sebentar ya, buatin pelanggan yang lain dulu, cuma satu antrean kok."

Mendengat sang penjual yang berkata seperti itu membuat Bela menganggukkan kepala dan kini mulai menepi agar sinar matahari tidak menyengat kulitnya dan saat ini ia duduk di kursi plastik.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo