"Tentu saja. Maaf karena pembicaraan kita sebelumnya menjadi terhenti seperti ini." Brussel kembali menatap lawan bicaranya tersebut dengan lekat. "Hubungan yang aku miliki dengan Mr Yogya adalah sebatas mantan rekan kerja yang di mana hubungan itu berkembang menjadi sebuah pertemanan," jawab Brussel jujur.
"Tampaknya kalian memiliki hubungan yang lebih santai dari sebelumnya," komentar Washington.
"Mungkin bisa dibilang seperti itu." Brussel mengangguk-anggukkan kepalanya seperti seekor burung kenari.
"Nak apa kau mencoba untuk mengintimidasi orang ini?" Tiba-tiba saja terdengar suara yang cukup berat di sana. Dan jelas bahwa suara tersebut sangat dikenal oleh orang-orang yang berada di dalam ruangan tersebut.
***
Seorang laki-laki berjalan sempoyongan menuju ke sebuah ruangan yang saat ini dijadikan sebagai tempat perkumpulan. Meski kepalanya terasa berat laki-laki tersebut tetap memaksakan dirinya untuk berjalan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com