Bandung menetap heran kepada Swiss. Dia dengan jelas mendapati gadis itu tengah membawa baki berisikan sepiring Lahoh, dan segelas susu di sana.
"Kau yakin tidak jadi makan di sini?" Bandung memastikan Swiss.
Swiss menyerahkan bakinya pada Bandung. "Kau ... kau saja yang makan ini. Aku sudah tidak selera makan lagi. Perutku terasa agak tidak nyaman sekarang," kata Swiss mencoba memberi alasan.
Meski sudah memberi alasan nyatanya gadis itu pada akhirnya tidak bisa berkelit lagi. Karena tidak lama kemudian suara yang berasal dari perutnya keluar. Menandakan bahwa gadis itu tengah merasa kelaparan sekarang.
Bandung menatap Swiss iba. "Pergilah makan dan jangan membuat alasan tidak masuk akal lagi. Aku jadi merasa kasihan dengan ribuan cacing yang berada di dalam perutmu itu," kata Bandung dengan nada suara datar.
***
"Kau sudah siap untuk ujian nanti?" tanya Bandung memastikan bahwa Bhutan sudah belajar dengan benar.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com