webnovel

Titik Terendah

•note : banyak cara akan sia-sia tanpa doa. Sama halnya juga dengan banyak doa tanpa adanya cara. Ketika melangkah, setidaknya sebutlah nama Tuhan.

Sudah sejam Caca berjalan menyusuri jalan raya yang ramai mencari kedua orangtuanya yang entah di mana. Sejujurnya ia telah berfikir bodoh, bagaimana mungkin jika papa dan mamanya ada di Jakarta, tidak pulang? Aish! Bodoh sekali!

Karena tidak mendapatkan apapun, berbalik pulang. Sore yang indah menjadi gelap, warna jingga yang menghiasi langit berubah gelap gulita oleh awan hitam yang siap menurunkan rintik hujan.

Tak mau pulang dengan keadaan basah, terpaksa ia menghentikan taksi dan masuk ke dalam mobil tersebut.

Benar saja dugaannya, setelah ia masuk ke dalam mobil, hujan turun membahasi bumi, memberikan rasa sejuk di tambah dengan AC di dalam mobil.

"Pak, ke jalan xxx, ya," ucapnya memberikan alamat.

Seorang pria yang mengerutkan dahinya sambil menyetir menatap gadis yang duduk di kursi penumpang dari kaca dalam mobil.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo